Salah satu transisi gaya hidup yang terjadi adalah perubahan perilaku makan.Diet yang dilakukan seringkali tidak sesuai dengan kaidah kesehatan dan gizi yangdapat menjurus ke arah penyimpangan perilaku makan PPM. Untuk jangka panjang,penyimpangan perilaku makan memberikan dampak yang cukup serius yaituKurang Energi Kronis KEK, dimana remaja putri sebagai calon ibu yang akanmenentukan kualitas hidup generasi yang akan datang. Untuk mengatasi maslaahini perlu dilakukan suatu upaya salah satunya denga memberikan edukasi gizi melaluimedia yang bisa dipahami oleh remaja.Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh keterpajanan media gizi seimbangterhadap perubahan kecenderungan penyimpangan perilaku makan pada siswi SMAdi Jakarta. Media yang diberikan yaitu berupa poster banner dan leaflet booklet.Studi dengan desain quasi eksperimen dilakukan pada 7 sekolah terpilih di DKIJakarta yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompokposter banner dan kelompok leaflet booklet. Sejumlah 504 siswi SMA dijadikansampel dalam penelitian yang, yang dilakukan selama 7 bulan.Dari sebanyak 504 responden yang disaring. maka di dapatkan jumlah siswiSMA yang mengalami kecenderungan PPM pada kelompok kontrol sebesar 90.1 .pada kelompok dengan poster dan banner sebesar 95.9 dan kelompok denganleaflet dan booklet sebesar 97.1. Faktor personal yang mempunyai hubungansignifikan dengan perubahan skor PPM, yaitu riwayat diet post intervensi pvalue=0.001, citra tubuh post intervensi p value=0.016, konsumsi protein hewani p value=0.045, konsumsi protein hewani p value=0.019, skor PPM pre intervensi p value=0.000, skor sikap post intervensi p value=0.009, skor pengetahuan postintervensi 0.000. Faktor lingkungan yang mempunyai hubungan signifikan denganperubahan skor PPM, yaitu kritik dari orang tua p value=0.011, ejekan pvalue=0.011, dan pengaruh media massa untuk memulai olahraga p value=0.008.Hasil uji menunjukkan ada pengaruh intervensi media terhadap perubahanskor PPM p value=0.007. Variabel yang paling mempengaruhi perubahan skorPPM adalah skor PPM pre intervensi p value=0.000, yang memberikansumbangan terhadap perubahan skor PPM sebesar 0.355. Terdapat perbedaan yangsignifikan dari intervensi media pada kelompok kontrol dengan kelompokleaflet booklet dan intervensi media pada kelompok poster banner dengankelompok leaflet booklet. Rata-rata perubahan skor PPM setelah pada kelompokleflet booklet yaitu sebesar 2.43 poin, pada kelompok poster banner yaitu sebesarxiii Universitas Indonesia1.61 poin dan kelompok kontrol sebesar 1.24 poin. Secara keseluruhan mediabooklet leaflet lebih efektif menurunkan skor gejala kecenderungan PPM sebesar41 dibandingkan media poster banner. Perkembangan teknologi yang menyebabkan terjadinya PPM pada remaja,maka perlu segera dilakukan penanganan dalam hal pencegahan. Dari hasil penelitianini dapat dimanfaatkan booklet dan leaflet untuk bahan edukasi, sebagai salah satucara untuk menangkal efek yang lebih buruk dari akibat perkembangan teknologi,terutama dalam industri makanan.Kata kunci : intervensi media, edukasi gizi, penyimpangan perilaku makan, giziremaja One of the lifestyle transition which occurred is a change in behavior. Adiet that often do not correspond to the rules of health and nutrition that can lead toeating disorders ED. For the long term, eating disorders give a pretty serious impactapplies less energy chronic KEK, which young women as potential mothers whowill determine the quality of life of generations to come will be. For it can make thistagline affairs carried out an attempt by a radical way of providing nutrition educationthrough the media that can be understood by teenagers.The aims of this study is knowing the influence of balanced nutritionmedia to changes in eating disorders tendency on high school students in Jakarta.Applies the given media in the form of poster banner, brochure booklet. Quasiexperimental design with studies done on 7 selected schools in Jakarta are divided inthree groups apply the control group, the group 39 s poster banner, the group`s brochure booklet.A number of 504 students high school made the samples in the study,conducted over the past 7 months. From 504 respondents are filtered out, then get thenumber of high school students who experience the tendency of PPM in the controlgroup amounted to 90.1, in the group with posters and banners of 95.9 and withleaflets and booklets of 97.1. Personal factors that have a significant relationshipwith the change score PPM, diet history post intervention p value 0.001, bodyimage post intervention p 0.016, consumption of animal protein p value 0045, consumption of vegetable protein p value 0.019, score PPM pre intervention pvalue 0000, score the attitude of post intervention p 0.009, score of knowledgepost intervention 0000. Environmental factors that have a significant relationshipwith the change score PPM, valid criticism from parents value of p 0,011, ridicule value of p 0,011, and the influence of the mass media to start sports value p 0.008.Test results showed there is the influence of media on intervention changesscore PPM p 0.007. The variables most influence the change score PPM is scorePPM pre intervention p value 0000, which contribute to the change score PPM of0.355 poin. There is a significant difference from the intervention of the media in thecontrol group with the group of brochure booklet and intervention of media group ofposter banner with the group brochure booklet. The average score on the group afterthe change of PPM, the group of brochure booklet applies of 2.43 points, on a groupof poster banner applies of 1.61 points and a control group of 1.24 points. Overallxv Universitas Indonesiamedia brochure booklet more effectively lowers the score symptoms tendency of41 compared to PPM media poster banner.Technological developments that led to the PPM on teenagers, then thetagline immediately done handling in terms of prevention. From the results of thisresearch can be utilized booklet and brochure for educational materials, as one way toward off the effect worse than the development of technology, especially theauthenticity in the food industry. |