Maloklusi pada anak dengan dan tanpa obstruksi saluran napas atas = Malocclusion in children with and without upper airway obstruction
Cynthia Michelle Anggraini;
Sarworini Bagio Budiardjo, supervisor; Darmawan Budi S., supervisor; Margaretha Suharsini Soetopo, examiner; Mochamad Fahlevi Rizal, examiner; Heriandi Sutadi, examiner
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017)
|
ABSTRAK Obstruksi saluran napas atas OSNA pada anak merupakan kondisi abnormal yang menyebabkan terjadinya kebiasaan bernapas melalui mulut. Studi potong lintang analitik dengan metode consecutive sampling dilakukan pada anak laki-laki dan perempuan yang memiliki riwayat rinitis alergi, rinosinusitis, polip nasal, hipertrofi adenoid, dan obstructive sleep apnea. Studi ini menganalisis perbandingan antara kejadian maloklusi pada anak / remaja dengan OSNA yang ada di Klinik Respirologi dan Klinik Imunologi Alergi Kiara Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagai kelompok subjek dan anak sehat tanpa OSNA dengan usia dan jenis kelamin yang sama dengan kelompok subjek di Klinik IKGA RSKGM FKG UI sebagai kelompok kontrol. Pencetakan rahang atas maupun bawah dilakukan dan jangka sorong dengan ketepatan 0,1 mm digunakan untuk pemeriksaan oklusi. Beberapa tipe maloklusi seperti maloklusi kelas 2 divisi 1, anterior open bite, dan posterior crossbite ditemukan pada subjek dengan kebiasaan bernapas melalui mulut dengan OSNA. Analisis data dengan metode chi-square menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kejadian maloklusi anak dengan OSNA dibandingkan dengan anak pada kelompok kontrol p 0,001 . Dari hasil studi ini, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan bernapas melalui mulut pada pasien anak dengan OSNA memiliki peran dalam perkembangan maloklusi.ABSTRACT Upper airway obstruction is an abnormal condition in children which can cause mouth breathing habit. Cross sectional analitic study was conducted with consecutive sampling method on children adolescents having allergic rhinitis, rhinosinusitis, nasal polyp, adenoid hypertrophy, and obstructive sleep apnea syndrome. This study analyzed comparation between malocclusion in children diagnosed with upper airway obstruction attending Pediatric Respirology and Immunology Allergy Outpatient Clinic Kiara Maternal and Child Health Center at Cipto Mangunkusumo Hospital as subject group and healthy children without upper airway obstruction with same age and gender with the subjects at Pediatric Dental Clinic Universitas Indonesia Dental Hospital in Jakarta as control group. Impression was taken and Vernier caliper at a precision of 0.1 mm was used to analyze the occlusion. Several types of malocclusion such as malocclusion class 2 division 1, anterior open bite, and posterior crossbite were found in mouth breathing subjects from this study. Chi square test showed significant difference on malocclusion occurrence between children with upper airway obstruction p 0,001 and children in control group. From this study, we can conclude that mouth breathing habit in children with upper airway obstructions may contributes in the development of malocclusion. |
Sp-PDF-Cynthia_michelle_anggraini.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | SP-PDF |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017 |
Program Studi : |
Bahasa : | Ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 57 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
SP-PDF | 16-18-524054815 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20468491 |