ABSTRAK Pasir besi merupakan komoditi yang penting pada pengolahan industri besi dan bajadidunia. Saat ini Indonesia masih mengimpor bahan baku industri besi dan baja darinegara luar seperti China, Brazil, Swedia, dan lainnya. Padahal, sumber daya pasir besidi Indonesia mampu untuk menjadi salah satu alternatif dalam pengembangan industriini. Namun, dalam prosesnya pengembangan industri pengolahan pasir besi memilikibanyak hambatan, baik dari segi teknis maupun non-teknis. Kekurangan penelitiantentang teknologi pengolahan pasir besi yang mumpuni masih menjadi faktorpenghambat. Selain itu kandungan titanium yang ada pada pasir besi yang umumnyadi Indonesia juga menjadi masalah yang teknis bagi pengembangan industri ini. Untukitu diperlukan suatu penelitian tentang pengolahan pasir besi. Pada penelitian dilakukansuatu metode penggunaan ukuran partikel serta proses magnetik untuk melakukanpreparasi awal suatu proses peningkatan kadar titanium dari pasir besi. Sampel awalpasir besi yang digunakan berasal dari daerah Tasikmalaya. Pada awalnya, pasir besiakan diberikan proses pengeringan selama 30menit untuk mengurangi kadar air dalampasir besi tersebut. Setelah pengeringan selesai sampel dianalisis komposisi denganmenggunakan EDS. Kemudian sampel akan melalui tahapan pengayakan. Pada prosesini, pasir besi akan terpisah menjadi beberapa ukuran partikel, diantaranya 80#, 100#,120#, 140#, 170#, dan 270#. Setelah itu sampel dilakukan uji EDS untuk melihat kadartitanium tertinggi. Kemudian sampel diberikan proses pemisahan secara magnetikdengan 3 variabel, yakni 0.5T, 1.3T, 1.8T. Setelahnya sampel dianalisis kembalikadarnya untuk kemudian memperoleh hasil peningkatan kadar titanium setelahproses-proses tersebut. Pada awal pengeringan, sampel memiliki kadar Ti sebesar4.43%. Setelah melalui proses pengayakan, sampel dengan kadar titanium tertinggiadalah sampel yang memiliki ukuran partikel 270#, yakni sebesar 11.87%. Sampel inikemudian menjadi sampel utama pada proses pemisahan magnetik. Pada prosespemisahan magnetik didapatkan terjadi penurunan kadar titanium pada penggunaaninduktansi sebesar 0.5T dan 1.3T. Namun, pada saat penggunaan induktansi 1.8T,sampel mengalami peningkatan kadar Ti menjadi 14.22%. ABSTRACT Iron sand is an important commodity in the processing of iron and steel industry in theworld. As we know, Indonesia still import raw materials of this industry from foreigncountries, for example, China, Brazil, Sweden, etc. In fact, iron sand resources inIndonesia is able to be one of the alternatives resources in the development of thisindustry. However, the development of the iron sand processing industry has muchbarriers, both technical and non-technical. We can developed iron sand to be a potentialsource for titanium processing industry. Titanium processing industry in Indonesiaitself is still rarely developed. This is because of some difficulties in the process.Shortage of research on developed technologies that capable and friendly toenvirontment is still a limiting factor. In addition the content of titanium in the ironsand is also being a technical problem for the development of this industry. Thisrequires a deep study of the iron sand processing. In this research carried out a methodusing magnetic and particle size as well as the process of preparation of titaniumextraction. Initial sample of iron sand used comes from Tasikmalaya region. First ofall, the iron sand will be given the drying process for 30 minutes to reduce the watercontent in the iron sand. After that, the samples were analyzed its composition by usingEDS. Then the sample will be sieving through 6 stages. In this process, iron sand willbe separated into several particle sizes, such as 80 #, 100 #, 120 #, 140 #, 170 #, and270 #. After that, the samples tested with EDS to see which sample has the highestlevels of titanium content. Then the sample is given by the magnetic separation processwith 3 variables, 0.5T, 1.3T, 1.8T.Last process is the samples were analyzed EDS forsecond time. At the beginning of drying, the samples had levels of 4.43% Ti. Aftergoing screening process, samples with 270# has highest titanium content, which isequal to 11.87%. Than this samples then become the main sample in the magneticseparation process. In the process of magnetic separation there are some decreasedlevels of titanium content in the use of an inductance of 0.5T and 1.3T. Howe |