Full Description

Cataloguing Source : LibUI ind rda
ISSN : 24601071
Magazine/Journal : Kalangwan Jurnal Seni Pertunjukan
Volume : Vol. 3, No. 1, Juni 2017; Hal. 19-37
Content Type : text (rdacontent)
Media Type : unmediated (rdamedia)
Carrier Type : volume (rdacarrier)
Electronic Access :
Holding Company : Universitas Indonesia
Location : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 0
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
700 KJSP 3 : 1 (2017) 03-18-916632487 TERSEDIA
No review available for this collection: 20470036
 Abstract
Vokal yang terdapat dalam drama tari gambuh merupakan hal penting yang mesti dikuasai oleh semua penari, karena merupakan media penting dalam penyampaian lakon yang dibawakan. Bahasa Kawi sebagai bahasa pengantar dalam seni pertunjukan drama tari klasik di Bali seperti gambuh, calonarang, wayang wong ramayana, wayang wong parwa, topeng, dan lain sebagainya dipelajari oleh para seniman tari melalui teks-teks tertulis , secara lisan, maupun melalui pengalaman pentas senimannya. Untuk mengetahui cerita yang dibawakan dalam suatu pertunjukan gambuh, setidaknya penonton dapat menyimak melalui bagian adegan panyerita, bagian ini biasanya muncul setelah peran-peran utama melakukan tarian ngelembar. Dalam cerita karya Gunung Pangebel ini cerita disampaikan/ akan kita ketahui pada saat para patih/ bawahan raja antara lain Demang Tumenggung, Rangga, Arya, dan punakawan sedang menghadap sang raja Gegelang.