Vokal pertunjukan drama tari gambuh desa batuan gianyar dalam cerita "karya gunung pangebel". - I Wayan Budiarsa.
I Wayan Budiarsa;
(Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017)
|
Vokal yang terdapat dalam drama tari gambuh merupakan hal penting yang mesti dikuasai oleh semua penari, karena merupakan media penting dalam penyampaian lakon yang dibawakan. Bahasa Kawi sebagai bahasa pengantar dalam seni pertunjukan drama tari klasik di Bali seperti gambuh, calonarang, wayang wong ramayana, wayang wong parwa, topeng, dan lain sebagainya dipelajari oleh para seniman tari melalui teks-teks tertulis , secara lisan, maupun melalui pengalaman pentas senimannya. Untuk mengetahui cerita yang dibawakan dalam suatu pertunjukan gambuh, setidaknya penonton dapat menyimak melalui bagian adegan panyerita, bagian ini biasanya muncul setelah peran-peran utama melakukan tarian ngelembar. Dalam cerita karya Gunung Pangebel ini cerita disampaikan/ akan kita ketahui pada saat para patih/ bawahan raja antara lain Demang Tumenggung, Rangga, Arya, dan punakawan sedang menghadap sang raja Gegelang. |
No. Panggil : | 700 KJSP 3 : 1 (2017) |
Entri utama-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017 |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
ISSN : | 24601071 |
Majalah/Jurnal : | Kalangwan Jurnal Seni Pertunjukan |
Volume : | Vol. 3, No. 1, Juni 2017; Hal. 19-37 |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated |
Tipe Carrier : | volume |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
700 KJSP 3 : 1 (2017) | 03-18-916632487 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20470036 |