:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Faktor determinan penyebab kemlskinan di sulawesi selatan = The determinant factors of poverty causes in south sulawesi

Kissumi Diyanayati, Etty Padmiati (Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta (B2P3KS), 2017)

 Abstrak

Penelitian tentang Faktor Determlnan Penyebab Kemiskinan dl Sulawesi Selatan bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang menyebabkan kemlsklnan. Penelltlan inl menggunakan teknlk pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Lokasi penelitian menggunakan teknik purposive, yaitu memllih salah satu provinsi dari 34 provinsi yang digunakan sebagai lokasi penelitian, Konsep dan lndlkator Kemlskinan. Populasi darl penelitian ini adalah seluruh keluarga fakir miskin yang teregister dan yang tldak tereglster. Sampel akan ditentukan secara random berjumlah 1.200 orang berasal dari dua wilayah (Kota Makassar dan Kabupaten Maros),tiap wilayah 600 orang dengan rinclan 540 orang berasal dari kepala keluarga miskin teregister dan 60 orang kepala keluarga miskin non-register atau yang belum mendapat program. Teknik pengumpulan data digunakan kuesioner, panduan wawancara, Panduan pengamatan, dan telaah dokumen yang relevan Data dan informasi yang dijaring secara kuantitatif diolah secara komputasi dengan menggunakan program excel dan statistik SPSS versi 17.00 for Wrndows, serta pengujian konstruk kemiskinan menggunakan confirmatory faktor analysis dengan bantuan program LISREL 8.4, hasilnya dideskripsikan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dimensi budaya memiliki konstribusi yang positif dan signifikan dalam membentuk kemiskinan di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Hasil tersebut relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia pada umumnya, yang masih mengedepankan nilai sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai tersebut, seperti kuatnya semangat gotong royong, hubungan kekerabatan, kebiasaan melakukan musyawarah dalam memutuskan permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan diketahuinya faktor determinan penyebab kemiskinan di Sulawesi Selatan, intervensi yang dibutuhkan dalam penanggulangan kemiskinan lebih dititikberatkan pada penyadaran masyarakat tentang berbagai kebiasaan yang sudah menjadi budaya dan memberatkan masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Penyuluhan dan bimbingan sosial tentang hidup hemat, tidak mengada-ada, dan menolong semampunya perlu lebih sering dilakukan dengan tidak meninggalkan berbagai program penanggulangan kemiskinan yang sudah berjalan. Perlu diupayakan pula penumbuhan keberdayaan masyarakat untuk terciptanya kemandirian masyarakat, karena masyarakat akan memperoleh pemahaman dan mampu mengontrol daya sosial, ekonomi, dan politik agar dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya

The research aimed to reveal the dominant factors that cause poverty. The research used quantitative and qualitative techniques. The determination of research location used purposive technique, chosenfrom one of 34 provinces used as research location of Concept and Indicator of Poverty. The research population was the entire poor families, registered and unregistered. The samples were determined randomly, totaling 1,200 people from two regions (Makassar City and Maros Regency). Each area of 600 people with 540 details comes from poor registered family heads and 60 non-registered poor families. Data collected through questionnaires, inteview guides, observation guide, documentary analysis, and otherrelevant parties. Quantitative data and information were computed using Excel and SPSS version 17.00 for Windows, poverty construct test using confirmatory analysis factor with the help of Lisrel 8.4 program, the result was described. The research found that the cultural dimension has positive and significant contribution in forming poverty in South Sulawesi, especially in the City of Makassar and Maros Regency. The founding was relevant to the condition of Indonesian society in general, which still prioritizes socio-cultural values in everyday life. These values, such as the strength of the spirit of mutual cooperation, kinship relationships, the habit of conducting deliberations in deciding the problem, were still firmly rooted in the life of society. Knowing the determinants of the causes of poverty in South Sulawesi (Makassar City and Maros Regency), the intervention needed in poverty alleviation should be more emphasized on the awareness of the society about the habits that have become cultural and burdensome society, especially the poor. It needed also an elucidation and social counseling not living frugally, not making it up, and helping them as what might be able to be done by notleaving current poverty alleviation programs. In addition, it is also strived to foster community empowerment for the creation of community independence, as the community will gain understanding and be able to control the social, economic, and political power in order to improve their social welfare.

 Metadata

No. Panggil : 360 MIPKS 41:2 (2017)
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Yogyakarta: Balai Besar dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Yogyakarta (B2P3KS), 2017
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 20884265
Majalah/Jurnal : Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial
Volume : Vol. 41, No. 2, Agustus 2017: Hal. 199-214
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik :
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
360 MIPKS 41:2 (2017) 03-18-545084405 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20470753