Penurunan peranan suatu spesies dalam budaya masyarakat dapat menyebabkan kelangkaan bahkan kepunahan spesies tersebut. Seiring dengan program pemerintah untuk melakukan diversifikasi pangan, tanaman minor yang potensial sebagai sumber karbohidrat dapat dipopulerkan kembali dengan tujuan sebagai upaya konservasi tanaman tersebut. Terkait hal tersebut, kentang hitam (Plectranthus rotundifolius) dapat menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat yang menempati daerah kering. Kentang hitam tidak hanya berperan sebagai sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, tetapi juga kaya vitamin dan sejumlah mineral penting. Informasi mengenai teknik budidaya menjadi hal penting yang perlu dipersiapkan dalam rangka pengembangannya. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai teknik budidaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hasil panen kentang hitam di pasaran. Penelitian dirancang berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor, yaitu aksesi dan teknik budidaya. Empat aksesi kentang hitam yang digunakan: Nganjuk, Sangian, klon 6G dan O3; dan empat jenis teknik budidaya: bumbun, pangkas, jerami, and pengangkatan tajuk) Setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan, dengan tiga tanaman/ulangan. Pengamatan dilakukan pada parameter pertumbuhan dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan aksesi kentang hitam yang berbeda memerlukan teknik budidaya berbeda untuk meningkatkan hasil dan ukuran umbi. Penggunaan mulsa jerami padi pada budidaya kentang hitam dapat meningkatkan ukuran umbi kentang hitam di musim hujan. A decrease of the role of a species in the society culture can lead to scarcity and even the extinction of that species. Along with the government program to diversify food, it can be repopularized the underutilized carbohydrate source potential plants with the aim as the plant conservation efforts. Related to this, the hausa potato (Plectranthus rotundifolius) can be an alternative food source for the people who occupy arid areas. Hausa potatoes not only serve as a carbohydrate source with low glycemic index, but also rich in essential vitamins and minerals. Information on cultivation techniques become important things that need to be prepared within the framework of development. The study was conducted to answer questions regarding cultivation techniques that need to be done to improve the quality of the hausa potato crop in the market. The study was designed based on a randomized block design (RCBD) two factors, four hausa potato accessions and four types of cultivation techniques (four hausa potato accessions: Nganjuk, Sangian, clone 6G and O3; and four types of cultivation techniques: stockpilling, prunning, mulce, and lifting). Every treatment consist of four replications with three plants/replications. Observations were made on growth and yield parameters. The results showed that the different hausa potatoes accession need different cultivation techniques to improve the yield and tuber size. The use of rice straw mulch on hausa potato cultivation can improve the size of hausa potato tubers in the rainy season. |