RINGKASAN EKSEKUTIF Seorang investor pasti menginginkan return yang setinggi-tingginya atasinvestasi yang dilakukan. Seorang penjual pasti menginginkan keuntungan yangsetinggi-tingginya. Seorang pembeli juga menginginkan cara membeli yang palingmenguntungkan. Keinginan-keinginan dari investor, penjual mau pun pembeli tersebut akan mengantarkan kepada pilihan.Investor mungkin akan memilih salah satu dari belJerapa instrumen investasiyang ada. Instrumen investasi misalnya adalah deposito berjangka, reksa dana, sahamdan properti. Sementara itu P.enjual pasti menginginkan pembayaran secara kasdibandingkan kredit (berpiutang), karena dengan begitu dia akan bisa menggunakanka~ yang diperolehnya untuk mengambil kesempatan lain yang akan menambah keuntungannya. Sebaliknya pembeli mungkin aktan memilih cara pembayaran kredit(berhutang),-karena dia akan bisa menggunakan ~erse iaan kasnya untuk hal-hal yangakan menghasilkan tambahan penda atan. Dalam perkeml5angannya kemudian, ternyata pilihan-pilihan menjadi tidaksesederhana ilustrasi di atas, apalagi kalau transaksi yang dilakukan telah melewatibatas-batas negara (internasional), di mana alat tukar berupa mata uang masing-masing negara akan mulai terlibat. Akibatnya, pilihan-pilihan menjadi semakin kompleks. Investor tidak lagi memiliki pilihan instrumeri investasi Rupiah, tetapi bertambah dengan instrumen investasi berdenominasi valas (foreign currency). Dernikian pula halnya dengan pembeli dan penjual, di mana mereka memiliki pilihan atas denominasi mata uang bagi hutang dan piutangnya. Namun begitu alat transaksi utama tetaplah Rupiah (home currency).Adanya home currency dan foreign currency akan menimbulkan transaksi antarkeduanya yang dinyatakan dalam exchange rate (nilai tukar atau kurs). Kurs Rupiahterhadap beberapa mata uang asing (valas) ditentukan oleh banyak faktor yangberhubungan dengan kondisi makro masing-masing negara. Akibatnya kurs bisa naikatau melemah dan bisa juga turun atau menguat.Melihat kepada kenyataan itu, maka pada saat investor, penjual dan pembelimelakukan transaksi internasional, berarti posisi mereka terbuka terhadap resikoperubahan kurs tersebut apalagi kaiau perubahan kursnya mendadak (devaluasi), yangakan berakibat kepada kerugian yang tidak sedikit.Oleh karena itu, investor, penjual dan pembeli dituntut untuk tidak hanyabertindak secara konvensional seperti yang diuraikan di atas, namun dituntut pulauntuk mengikuti perubahan kurs valuta asing dan berusaha untuk selalu meminimasiresiko yang mungkin timbul.Rupiah terus mengalami depresiasi terhadap USD dengan depreciation rateyang berubah-ubah setiap tahun. Karena depresiasi yang berubah-ubah tersebut,seorang investor, penjual mau pun pembeli hams mampu memprediksi kemungkinan-kemungkinan lonjakan kurs pada saat-saat tertentu. Seorang investor mungkin tidaklagi menempatkan seluruh dananya dalam Rupiah, tetapi mulai melakukan portofoliodengan mengalokasikan sebagai dalam investasi USD. Seorang penjual mungkin hams memakai USD untuk menentukan harga produknya. Sedangkan seorang pembeli mungkin akan melakukan kontrak forward agar terhindar dari kewajiban USD yang melonjak di masa yang akan datang.Serangkaian tindakan tersebut di atas tentunya tidak dapat dilakukan tanpainformasi yang tepat dan lengkap, baik melalui informasi yang dicari sendiri atauinformasi yang diperoleh dari lembaga-lembaga yang kompeten di bidang i, misalnyabank. Dengan informasi yang diperoleh tersebut, investor, penjual dan pembeli tersebut akan dapat melakukan analisa dan bahkan melakukan prediksi atas kemungkinan-kemungkinan yang akan teijadi di masa datang.Metode analisa yang dilakukan bisa bermacam-macam, namun salah satu yangpaling tepat adalah dengan metode empiris, artinya melihat kepada pengalaman yangtelah terjadi selama kurun waktu tertentu, sehingga ditemukan pola-polaperkembangan hubungan di antara variabel-variabel yang ada. Dari yang telahdisinggung di atas, maka variabel-variabel tersebut adalah kurs dan tingkat bunga.Dalam pengamatan atas data dan informasi yang ada mungkin akan dapat ditemukanvariabel yang lain: Kaitan-kaitan yang timbul di antara variabel-variabel tersebutdiharapkan akan memberikan penjelasan mengenai pola-pola yang terjadi, sehinggadapat diambil suatu kesimpulan yang berguna bagi keputusan suatu pilihan.Investor, penjual dan pembeli adalah sebagian kecil dari aktor-aktor yangbermain dalam kekompleksan transaksi-transaksi yang melibatkan tingkat bunga dan- kurs mi. Dalam perkembangannya muncul banyak produk derivatif dari tingkat bunga dan kurs mi, yang tujuannya sebenarnya adalah untuk menghindari kerugian sebagai akibat pergerakan kurs. Kekompleksan tersebut mungkin belum ditangkap oleh investor, penjual dan pembeli di Indonesia. Oleh karena itu, transaksi yang masihdilakukan oleh sebagian besar dari mereka adalah transaksi yang mungkin telahdigolongkan konvensional dalam perkembangan dunia keuangan yang semakinkompleks mi. Transaksi tersebut adalah investasi dalam deposito berjangka dantransaksi forward. |