Pengembangan "Fee-based operations" sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja bank persero dalam masa konsolidasi: studi kasus bank bumi daya
Richard Wisnugroho;
Yusuf Wibisono; Martani Huseini, supervisor
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994)
|
Kondisi perbankan Indonesia setelah deregulasi yang disusul dengan kebijakan prudential banking menghadapi banyak permasalah. Diantaranya adalah:1. Rasio kredit macet yang cukup besar akibat ekspansi yang kurang hati-hati pada masa kebijakan market entry.2. Perkembangan penyaluran dana yang lambat karena bank terlalu berhati-hati setelah diterapkannya prudential banking.3. Belum efisiennya perbankan nasional sehingga margin antara pinjaman dan deposit terlalu tinggi dan tingkat suku bunga belum mantap.4. Memudarnya kepercayaan masyarakat kepada perbankan nasional karena adanya beberapa bank yang mengalami krisis5. Kondisi dunia bisnis di Indonesia belum mampu menunjang perkembangan perbankan yang sehat. Masalah-masalah tersebut yang menyebabkan kondisi perbankan semakin memburuk yang antara lain ditandai dengan penurunan profit margin, return on assests dan return on equity perbankan secara umum pada dua tahun terakhir. Diantara kelompok perbankan nasional, kelompok bank persero adalah yang paling banyak mengalami penurunan. Pangsa kelompok bank inipun mulai digerogoti oleh bank umum swasta nasional. Oleh karena itu sebagian besar bank persero dewasa ini sedang dalam masa konsolidasi. Pada masa itu untuk sementara ekspansi aktiva tidak direkomendasikan, karena masih besarnya proporsi aktiva produktif yang buruk kualitasnya. Bank Bumi Daya sebagai salah satu bank persero juga mengalami penurunan kinerja dan sedang melakukan konsolidasi usaha. Bank Bumi Daya kini dalam posisi yang sulit, pada satu fihak harus mampu bertahan atau berkembang melalui peningkatan pendapatan yang berpengaruh terhadap peningkatan laba namun pada pada fihak lain ekspansi aktiva sedapat mungkin dihindari. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini disusun dengan tujuan mencari strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja bank persero atau secara khusus Bank Bumi Daya pada masa konsolidasi. Penelitian juga bertujuan melihat kemungkinan pengembangnan fee-based income sebagai salah stau alternatif strategi untuk meningkatkan kinerja bank tanpa melalui ekspansi aktiva. Pengembangan fee-based dalam beberapa hal lebih unggul dibandingkan portfolio kredit, antara lain karena: tidak menambah tekanan terhadap modal, resikonya lebih rendah, lebih handal, mampu meningkatkan kredibilitas bank di mata nasabahnya sehingga meningkatkan kredebilitas bank di mata nasabahnya sehingga meningkatkan loyalitas nasabah. Namun demikian, pengembangan fee-based tidak mudah dilakukan, karena Bank harus mampu melakukan inovasi dan pengembangan produk pelayanan yang berkualitas serta beragam sesuai dengan perkembangan kebutuhan nasabah, mampu melakukan pricing policy yang kompetitif tetapi profitable dan mampu memberikan pelayanan yang dapat memuaskan nasabahnya. Dari hasil diagnosis terhadap kondisi internal dan eksternal Bank Bumi Daya, terlihat bahwa peluang untuk mengembangkan fee-based masih terbuka. Namun bank ini masih harus meningkatkan kompetensinya dalam melakukan pengembangan fee-based, baik melalui peningkatan ketrampilan karyawanm perbaikan sistem maupun teknologinya. |
T9768-Richard Wisnugroho.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resources |
Deskripsi Fisik : | vi, 159 pages : illustration ; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-18-675021606 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20471372 |