:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Penerapan teori portofolio pada pemilihan aset finansial

Tarigan, Halma; Sembel, Roy Hendra Michael, supervisor (Universitas Indonesia, 1998)

 Abstrak

Investasi merupakan salah satu tolak ukur dalam melihat dan mengukur perekonomian suatu negara. Salah satu contoh dan bentuk investasi adalah saham perusahan., di mana saham ini diperdagangkan di pasar modal.
Di Indonesia perkembangan pasar modal sejak tahun 1989 menunjukkan pasang surut yang menggembirakan. Perkembangan yang sangat pesat terjadi setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi di bidang ekonomi pada umumnya maupun di pasar modal pada khususnya. Perkembangan ini bisa dilihat dan jumlah emiten yang saat ini terdaftar maupun dari kapitalisasi pasar di Bursa Efek Jakarta.
Sampai pertengahan bulan Juni 1997, jurnlah perusahaan yang menjadi emiten di Pasar modal Indonesia mencapai 308 perusahan, terdiri dari 247 emiten saham dan 31 emiten obligasi serta 31 emiten saham dan obligasi. Dengan total emisi sebesar Rp. 68,671 triliun. Selain itu kemajuan pasar modal indonesia juga terlihat dari nilai kapitalisasi pasar yang mencapai 243,3 triliun.
Kesuksesan pasar modal tersebut di atas, tidak terlepas dari semakin banyaknya para investor melakukan investasi dalam bentuk saham. Hasil investasi pada saham terdini dan capital gain dan deviden. Karena hasil dan saham itu diterima di masa yang akan datang, maka kemungkinan resiko selalu ada. Resiko yang dimaksud di sini adalah kemungkinan hasil yang akan kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Seorang investor dapat memperkecil resikio yang akan diterimanya dengan melakukan diversifikasi yang dikenal dengan portofolio saham, yaitu kepemilikan investasi iebih dan satu jenis. Misalnya dengan melakukan investasi pada saham perusahan dan Sertifikat Bank Indonesia. Saham perusahaan adalah investasi yang beresiko dan Setifikat Bank Indonesia adalah investasi yang tidak mempunyai resiko (bebas resiko).
Pada penulisan karya akhir mi, penulis mencoba untuk rnemecahkan masalah yang selalu dialami oleh para investor yaitu bagaimana membentuk suatu portofolio yang optimal. Masalah tersebut seperti objek-objek investasi apa saja yang akan dibeli dan berapa porsi masing-masing saham tersebut dan faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam membentuk portofolio.
Dengan memilih 40 saham dan sekian banyak saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta sampai awal Februari 1997, penulis mencoba untuk menelitinya dari sudut pandang seorang investor. Dan 40 saham tersebut, kemudian akan dipilib saham-saham yang mempunyai tingkat pengembalian positif. Dan langkah selanjutnya rnernilih 10 saham yang terbaik urituk dibentuk dalam satu portofolio saham. Dua metode yang digunakan dalam penulisan mi adalah metode Harry Markowitz dan Single Index Model yang dikembangkan oleh Willian Sharpe. Hasil dari kedua metode ini setelah melaui tahap pembahasan adalah sebagi berikut:
- Dengan menggunakan metode pendekatan H. markowitz, di mana melakukan invesatsi semua pada aset beresiko maka tingkat pengembalian adalah sebesar 1,041% dan tingkat resiko sebesar 2,451%
- Dengan menggunakan metode pendekatan H. markowitz, di mana melakukan investasi pada aset beresiko dan aset bebas resiko. Tingkat pengembalian adalah sebesar 1,661% dan tingkat resiko sebesar 3,249%.
- Dengan menggunakan metode pendekatan Single Index Model , di mana melakukan invesatsi semua pada aset beresiko, maka tingkat pengembalian adalah sebesar 0,708% dan tingkat resiko sebesar 1,710%.
Adapun Kombinasi portofolio dengan tingkat pengembalian paling tinggi adalah
saham Astra internasional (17,319%), Bimantara Citra (10,145%), Lippo Bank (3,335%), Lippo Land Development (31,252%), Mulialand (4,775%), Polysindo Eka Perkasa (2,215%), Putra Surya Perkasa (20,747%), Sinar Mas Multiarta (2,7460/o), Tambang Timah (3,259%), Telekomunikasi Indonesia (4,297%) dan pada aset bebas resiko SBI (1,115%).
Pembentukan portofolio yang optimal tidak cukup hanya dilakukan satu waktu tertentu, melainkan harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Faktor Judgment seseorang sangat menentukan hasil perhitungan dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun demikian penerapan prinsip-prinsip dasar dalam perhitungan dan pembentukan portofolio saham tidak berbeda.

 File Digital: 1

Shelf
 T9194-Halma Tarigan.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 1998
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 77 pages : illustration ; 30 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-18-245416025 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20471564