Rendahnya kualitas guru di Indonesia nampak dari hasil uji kompetensi guru pada tahun 2012, nilai rata-rata guru SMA di Provinsi Jawa Barat hanya 55,35. Hasil penelitian Imam Abdul Syukur (2014), menunjukkan bahwa : 62,15% guru jarang menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dan 34,95% guru kurang menguasai TIK. Kondisi seperti ini tidak berbeda jauh dengan keadaan guru-guru di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Cileunyi Bandung, baru 20% guru yang menggunakan TIK dalam pembelajaran.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilakukan kegiatan pelatihan Meningkatkan Kompetensi Guru SMA dan Sederajat Melalui Pelatihan Pembelajaran Berbasis TIK di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Pada pelatihan peserta diberikan materi berupa pemanfaatan software Microsoft Excel dalam hal pengenalan fungi-fungsi umum, input data ke dalam lembar kerja, rumus Matematika dan Statistika, fungsi argumen dan logika, aplikasi grafik data, mail merge, dan teknik presentasi menggunakan software Prezi.Untuk mengoptimalkan kegiatan pelatihan, dilanjutkan dengan melakukan pendampingan kepada peserta.Hasil yang dicapai dari kegiatan pelatihan adalah peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang Microsoft Excel dan pembelajaran yang menggunakan software Prezi. Setelah dilakukan pendampingan semua peserta pelatihan dapat melakukan proses evaluasi hasil belajar siswa menggunakan Microsoft Excel. Namun untuk proses pembelajaran, hanya 50% peserta yang berhasil membuat bahan ajar menggunakan software Prezi. Hal ini disebabkan kendala koneksi internet, dan sarana prasarana di sekolah yang kurang memadai. |