Media dan pengawalan demokrasi dalam pilkada 2015 / Ignatius Haryanto
Ignatius Haryanto;
(Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015)
|
ABSTRACT Tidak bisa dipungkiri kalau sekarang ini media massa di berbagai wilayah tak bisa beroperasi sebagai perusahaan yang sehat sehingga tampak tidak profesional dan lebih menunjukkan ketergantungannya pada dinamika yang terjadi dalam politik lokal (mulai dari soal langganan koran oleh kantor-kantor pemerintah, iklan ucapan selamat kepada pejabat, hingga berbagai bentuk suap lainnya). Bukan berlebihan pula jika Serikat Penerbit Pers melontarkan pernyataan bahwa perusahaan pers yang sehat hanya sekitar 30 persen dari total pers yang ada. Hal ini memberikan kondisi yang membuatnya sulit menjadi media yang ideal, independen dan tak terpengaruh dari kebutuhan ekonomi perusahaan pers tersebut. Pertanyaannya siapa mendidik siapa kalau media massa berkawan setali tiga uang dengan yang berani bayar? Ujiannya ada antara ada di saat penyelenggaraan pemilihan umum. |
No. Panggil : | 300 RJES 20:1 (2015) |
Entri utama-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015 |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
ISSN : | 08538689 |
Majalah/Jurnal : | Jurnal Etika Sosial |
Volume : | Vol. 20, No. 1, Juli 2015: Hal. 29-39 |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated |
Tipe Carrier : | volume |
Akses Elektronik : | |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
300 RJES 20:1 (2015) | 03-18-367541484 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20472206 |