Komodifikasi seksualitas melalui praktik sexting oleh smut role-player di media sosial Twitter = Commodification of sexuality through the practice of sexting by smut role-player on Twitter
Berliyantin Puspaningrum;
Endah Triastuti, supervisor; Billy Sarwono, examiner
([Publisher not identified]
, 2018)
|
ABSTRACT Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bentuk modifikasi komodifikasi seksualitas yang terjadi di media sosial Twitter melalui praktik sexting oleh smut role player. Dalam konteks ini, penelitian memosisikan internet sebagai sebuah ruang yang gagal menjadi sarana resistensi bagi khususnya bagi perempuan untuk melawan ideologi media arus utama yang mengobjektivikasi dan mengukuhkan gagasan perempuan sebagai objek seks yang subordinat. Dengan menggunakan kerangka komodifikasi, penelitian ini berusaha melihat bahwa praktik pertukaran pesan seksual yang dilakukan oleh smut role player berakar pada relasi kuasa yang menyembunyikan gagasan bahwa laki-laki merupakan pihak yang memiliki kuasa sementara perempuan merupakan pihak submisif. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis untuk mengeksplorasi bahwa representasi seksual yang dibangun oleh perempuan melalui pembangunan identitas palsu bukan merupakan sebuah pemberdayaan melainkan sebuah bentuk pemenuhan ekspetasi dari sistem patriarki yang sudah lama berkembang. Dalam memeroleh data, penelitian ini kemudian menggunakan metode observasi partisipatoris, wawancara mendalam, dan analisis teks menggunakan netlytic.org. ABSTRACT This research attempts to explore another modification on sexuality commodification through Twitter by the practice of sexting done by smut role players. In this context, this research argues that the internet has failed its function as a space of resistance especially for women in challenging the mainstream media ideology which objectify and preserve the notion of women as subordinated sex objects. Through the framework of commodification, this research to examine that the practice of exchanging sexual messages by smut role players roots on the power relations which mystifies the idea that men are the ones in charge of power while women submit themselves. This research uses critical paradigm to explore further that the sexual representation of women through the construction of pseudonym identity is not empowering, but rather as an act of fulfilling the patriarchal expectation which has long been established. In attempt to collect the data, this research uses participatory observation method, in depth interview, and text analysis using netlytic.org. |
S-Pdf-Berliyantin Puspaningrum.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiv, 79 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-20-409552767 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20472578 |