Arsitektur dan kosmologi dalam kompleks masjid dan makam Mantingan, Jepara = Architecture and cosmology in Mantingan mosque and cemetery complex Jepara
Allifna Lie Ulin Nuha;
Harahap, Yulia Nurliani, supervisor; Kemas Ridwan Kurniawan, examiner; Hendrajaya Isnaeni, examiner
([Publisher not identified]
, 2018)
|
ABSTRAK Masjid memiliki arti penting dalam kebudayaan dan peradaban Islam di Indonesia. Masjid Mantingan Jepara merupakan salah satu masjid yang dibangun pada akhir abad XV pada masa kesultanan Demak. Masjid ini memiliki keterkaitan dengan perkembangan kebudayaan Jawa, yang pada masanya dibangun saat masyarakat Jawa masih dominan menganut agama Hindu. Sehingga ketika Islam masuk ke Pulau Jawa, beberapa adaptasi dan perubahan terjadi pada penerapan budaya Jawa dan tercermin dalam arsitektur masjid dan makam. Masjid Mantingan dibangun dengan dilengkapi Kompleks Makam Mantingan dan mengadopsi bentuk, orientasi kosmologi, dan arsitektur Jawa. Tujuan penulisan naskah ini adalah untuk menganalisis elemen-elemen arsitektur Kompleks Masjid dan Makam Mantingan dan memahami hubungan arsitektur Kompleks Masjid dan Makam Mantingan dengan arsitektur budaya Jawa menurut sistem kosmologi dan kepercayaan Jawa. Naskah ini menemukan bahwa adanya kosmologi pada tiap-tiap elemen arsitektur masjid maupun makam saling membentuk sumbu yang menggambarkan aplikasi dari konsep dualitas pada kosmologi secara utuh, sehingga memberikan gambaran adanya suatu proses menerus dalam arsitektur Kompleks Masjid dan Makam Mantingan, Jepara. ABSTRACT Mosque plays a significant role in Islamic culture and civilization in Indonesia, on the Island of Java. The Mantingan Mosque in Jepara, Central Java, is one of the early mosques build at the end of the fifteenth century during the Demak sultanate. This mosque has a close relationship with the development of Islam in Java because during the mosque was built when Javanese people were still dominated with Hinduism. Hence, when Islam come to Java, some adaptation and changes happened to the application of Javanese culture for built environment, and those adaptations were reflected in the architecture of the mosque and the cemetery complex in Mantingan. The mosque was built next to the cemetery complex of Mantingan and adopted forms, cosmological orientation and architecture of Javanese people. The purpose of this thesis is to analyze architectural elements of Mantingan Mosque and Cemetery Complex in order to understand the connection of the architecture of Mantingan Mosque and Cemetery Complex with Javanese cosmology. The finding iof this thesis is that Javanese cosmology plays an important role in the formation of the mosque and cemetery complex through the creation of an axis. Moreover, the axis also relates to the duality concept in Javanese cosmology that shows balance and unity including in the architecture and the development of Mantingan Mosque and Cemetery Complex. |
S-Allifna Lie Ulin Nuha.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 69 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-20-516235681 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20472977 |