Literasi gizi merupakan kapasitas individu untuk mendapatkan, memproses, dan memahami informasi dasar mengenai gizi yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan keputusan terkait gizi dan kesehatan yang sesuai. Penelitian ini akan mengukur perbedaan proporsi tingkat literasi gizi remaja berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan orang tua, dan tingkat penghasilan keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi cross-sectional potong lintang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri X di Kabupaten Sumba Barat Daya. Pengukuran literasi gizi remaja dengan menggunakan angket yang terdiri atas tiga domain literasi gizi fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini dilakukan pada 228 responden. Variabel yang memiliki perbedaan proporsi yang signifikan dengan tingkat literasi gizi remaja fungsional adalah tingkat pendidikan ayah p-value = 0,001 dan tingkat pendidikan ibu p-value = 0,000, serta tingkat literasi gizi kritikal aksi dengan tingkat pendidikan ibu p-value = 0,026. Nutrition literacy is individual rsquo s capacity to obtain, process, and understand basic nutrition information needed to make appropriate nutrition and health desicions. This study examine the proportion difference of adolescents nutrition literacy based on sex, parents education level, and household income. This quantitative study was undertaken with cross sectional design. This study is located at X JHS at Sumba Barat Daya. Adolescent rsquo s nutrition literacy assessment by using self administered questionnaire which divided into three domain nutrition literacy functional, interactive, and critical. This study was conducted to 228 respondents. The significant difference propotion with functional nutrition literacy are fathers education level p value 0,001 and mothers education level p value 0,000, and also ctitical nutrition literacy action based on mother rsquo s education level p value 0,026. |