Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran dari integrasi finansial terhadap stabilitas keuangan domestik di negara ASEAN-5 Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina pada periode 1987 2015. Integrasi finansial yang disebutkan dilihat dari dua proksi, yaitu indeks Chinn-Ito liberalisation dan rasio foreign direct investment terhadap GDP; sedangkan stabilitas keuangan domestik akan dilihat dari beberapa variabel keuangan, antara lain volatilitas tingkat suku bunga riil, tingkat kredit sektor private, real effective exchange rate, pertumbuhan GDP, dan inflasi. Kemudian penelitian ini juga menggunakan variabel dummy krisis tahun 1998 dan 2008 untuk melihat pengaruh dari krisis keuangan terhadap stabilitas keuangan domestik. Terdapat dua temuan utama yang dihasilkan dari penelitian ini, pertama penelitian menunjukkan bahwa tingkat integrasi finansial dan stabilitas keuangan domestik di ASEAN-5 saling mempengaruhi satu sama lain. Kedua, penelitian ini juga menunjukkan bahwa krisis keuangan tahun 1998 dan 2008 mempengaruhi stabilitas keuangan domestik di ASEAN-5. This study aims to analyze the role of financial integration on domestic financial stability in ASEAN 5 countries Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand and Philippines in the period 1987 to 2015. The financial integration mentioned is seen from two proxies, namely Chinn Ito index liberalization and the ratio of foreign direct investment to GDP while domestic financial stability will be seen from several financial variables, such as volatility of real interest rate, private sector credit, real effective exchange rate, GDP growth, and inflation. Later this research also used the 1998 and 2008 financial crisis dummy variables to see the effectsof the financial crisis on domestic financial stability. There are two main findings from this research, first research indicates that the level of financial integration and domestic financial stability in ASEAN 5 affects one another. Second, the study also shows that the financial crisis of 1998 and 2008 affect domestic financial stability in ASEAN 5. |