Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type computer (rdamedia)
Carrier Type online resource (rdacarrier)
Physical Description ix, 52 pages : illustration ; appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
S-Pdf 14-21-355965640 TERSEDIA
No review available for this collection: 20475158
 Abstract
ABSTRAK
Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan tentang representasi kritik Yukio Mishima terhadap nasionalisme Jepang pascaperang dalam novelnya yang berjudul Gogo no Eiko. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan analisis deskriptif. Dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan teori ultra-nasionalisme, peneliti akan menganalisis dua tema dominan novel yaitu, kejayaan dan kematian. Tema kejayaan merepresentasikan rasa heroisme dan keberanian untuk mati demi kebajikan. Dalam hal ini, kebajikan yang dimaksud adalah kekaisaran Jepang. Kemudian, tema kematian merepresentasikan pengorbanan secara patriotik melalui kematian yang mulia. Kedua tema ini saling berkaitan dan merepresentasikan krisis nasionalisme yang dialami Jepang pascaperang serta kritik yang berusaha disampaikan Mishima terhadap situasi tersebut.
ABSTRACT
This research examines the representation of Yukio Mishima 39s criticism towards postwar Japanese nationalism in his novel, Gogo no Eiko. This research is a qualitative research using analytical descriptive method. By using sociological approach and theory of ultra nationalism, this research analyses two dominating themes from the novel which are lsquo Glory rsquo and lsquo Death rsquo. 39 Glory 39 represents heroism and the courageous act to die for righteousness. In this case, righteousness is embodied in the Japanese emperor. Whereas 39 Death 39 represents patriotic sacrifice through noble death. Both themes represent the loss of nationalism in postwar Japan and Mishimas personal view on the matter.