Kehadiran layanan ridesourcing transportasi mobil online menyebar secara luas dan sangat cepat karena dukungan teknologi dan berbagai pelayanan yang ditawarkan. Penggunaan layanan ridesourcing dianggap sebagai moda transportasi baru yang berpengaruh terhadap perubahan pola perjalanan penumpang maupun moda transportasi saat ini, khususnya penggunaan mobil pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor pengaruh pemilihan moda antara mobil pribadi dan layanan ridesourcing di DKI Jakarta, membentuk model pemilihan moda antara mobil pribadi dan layanan ridesourcing di DKI Jakarta, dan mengestimasi potensi perpindahan permintaan demand dari mobil pribadi ke layanan ridesourcing di DKI Jakarta. Identifikasi dan analisis faktor pengaruh dilakukan dengan melakukan studi literatur, metode Analisis Faktor, metode pembobotan Skala Likert, dan Analytichal Hierchy Process. Pembentukan model pemilihan moda dilakukan dengan teknik stated preference untuk membentuk model logit binomial dengan mempertimbangkan beberapa faktor pengaruh yang didapatkan sebelumnya. Estimasi potensi perpindahan moda dilakukan dengan melihat nilai willingness-to-pay WTP dari pengguna mobil pribadi di DKI Jakarta untuk layanan ridesourcing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan moda antara mobil pribadi dan layanan ridesourcing dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas, waktu tempuh, dan biaya perjalanan. Willingness-to-pay pengguna mobil pribadi untuk mau berpindah ke layanan ridesourcing dengan waktu tunggu kedatangan layanan ridesourcing 5 menit adalah Rp5.400,00/km pada jam sibuk dan Rp4.400,00/km pada jam sibuk. Tarif rata-rata layanan ridesourcing saat ini adalah Rp7.350,00/km pada jam sibuk dan Rp4.500,00/km pada jam sibuk. The presence of ridesourcing service transportation network companies ndash TCNs is widespread and very fast due to technology support and various services offered. The use of ridesourcing service is considered a new mode of transportation that affects changes in passenger travel patterns as well as the current mode share of transportation, especially the use of private cars. This study aims to identify and analyze the factors that influence the selection of modes between private car and ridesourcing service in DKI Jakarta, establish a mode choice model between private car and ridesourcing service in DKI Jakarta and to estimate the potential of demand shifting from private car to ridesourcing service in DKI Jakarta. Identification and analysis of influence factors is done by conducting literature study, Factor Analysis method, Likert Scale weighting method, and Analytichal Hierchy Process. The mode choice model is developed by the stated preference technique to form binomial logit model by taking into account the previous generated influence factors. Estimation of potential for mode shifting is done by calculating the willingness to pay WTP of private car users in DKI Jakarta for ridesourcing service. The results show that the mode choice between private car and ridesourcing service is influenced by traffic conditions, travel time, and travel cost. Willingness to pay of private car users to switch to ridesourcing service with waiting time on the arrival of ridesourcing service is 5 minute is Rp5,400.00 km for peak hours and Rp4,400.00 km for off peak hours. The average current fare for ridesourcing service are Rp7,350.00 km for peak hours and Rp4,500.00 km for off peak hours. |