Prevalensi hipertensi di Indonesia terus meningkat dari 21,2 pada tahun 2010 menjadi23,3 pada tahun 2014. Hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, stroke,dan kematian jika tidak terdeteksi dini dan diobati secara tepat. Antihipertensi yangefektif dalam menurunan tekanan darah dan mengurangi resiko kejadian penyakit jantungkoroner adalah Valsartan dan Amlodipine. Biaya pengobatan selalu menjadi penghalanguntuk pengobatan yang efektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan kendali mutu dan kendalibiaya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis evaluasi ekonomi dengan mengetahuigambaran biaya dan outcome dari penggunaan Valsartan dan Amlodipine selama tigabulan pengobatan pada pasien hipertensi primer dengan tekanan darah stage I. Penelitianini bersifat observasional dengan teknik pengambilan data secara retrospektif pada tahun2016. Outcome berupa rata-rata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik, proporsitekanan darah terkontrol, dan proporsi tekanan darah tidak terkontrol. Biaya yang diambildari perspektif pasien yang berupa biaya langsung medis. Hasil penelitian diperoleh bahwa biaya penggunaan Amlodipine lebih rendah Rp 872.666,02 dibandingkanValsartan Rp 1.064.621,00. Rata-rata penurunan tekanan darah pada penggunaanAmlodipine sebesar 16,33 / 7,88 mmHg, sedangkan pada Valsartan sebesar 14,05 / 5,00mmHg. Proporsi tekanan drah terkontrol pada Amlodipine sebesar 80 , dengan proporsikejadian penyakit jantung coroner sebesar 27,5. Sedangkan proporsi tekanan darahterkontrol pada Valsartan 60 , dengan proporsi kejadian penyakit jantung koronersebesar 72,5. Pada diagram efektivitas biaya, Amlodipine terletak pada kuadran II danValsartan pada kuadran IV. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Amlodipine dominanterhadap Valsartan karena membutuhkan biaya yang lebih rendah dan menghasilkanoutcome yang lebih baik. Background: The prevalence of hypertension in Indonesia continues to increase from21.2 in 2010 to 23.3 in 2014. Hypertension can lead to coronary heart disease, stroke,and death if not detected early and treated appropriately. Antihypertensives thateffectively reducing blood pressure and reducing the risk of coronary heart disease areValsartan and Amlodipine. Medical expenses have always been a barrier to effectivetreatment. Therefore, it is necessary to have quality control and cost control. The aims ofthis study was to analyze economic evaluation and to know the costs and outcomes of useof Valsartan and Amlodipine during three months of treatment in primary hypertensionpatients with stage I blood pressure. Methods: This study was observational study with retrospective data retrieval techniquein 2016. The outcome was the mean reduction of systolic and diastolic blood pressure,the proportion of controlled and uncontrolled blood pressure. Costs taken from thepatient 39 s perspective in the form of direct medical costs. Results: The results obtained that the cost of using Amlodipine is lower Rp 872.666.02 than Valsartan Rp 1,064,621.00. The mean reduction of blood pressure of Amlodipinewas 16.33 7.88 mmHg, while Valsartan was 14.05 5.00 mmHg. Proportion ofcontrolled blood pressure of Amlodipine was 80 , with a proportion of coronary heartdisease events was 27.5. While the proportion of controlled blood pressure of Valsartanwas 60 , with the proportion of coronary heart disease events was 72.5. In the costeffectivenessdiagram, Amlodipine was in quadrant II and Valsartan was in quadrant IV. Conclusion: Amlodipine is dominant against Valsartan because it requires lower cost andbetter outcome.Key words Primary Hypertension, Amlodipine, Valsartan, Economic Evaluation |