Fokus pada penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio CAR , Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO , tingkat imbal hasil pembiayaan, inflasi dan kurs USD terhadap tingkat non performing yang merupakan proksi dari kualitas pembiayaan bank syariah dan unit usaha syariah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah dan unit usaha syariah yang tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan selama periode tahun 2015-2017. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif dengan metode regresi berganda melalui pendekatan Ordinary Least Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada bank umum syariah CAR berpengaruh negatif terhadap NPF, BOPO, tingkat imbal hasil pembiayaan dan kurs USD berpengaruh posistif terhadap NPF, sementara inflasi tidak berpengaruh terhadap NPF. Sementara pada unit usaha syariah, variabel CAR berpengaruh negatif, variabel BOPO, tingkat imbal hasil pembiayaan, inflasi dan kurs berpengaruh positif terhadap rasio non performing financing. The focus of this research is to analyze the effect of Capital Adequacy Ratio CAR , Efficiency Ratio BOPO , Return on Financing, Inflation and USD Rate to Non Performing Rate, which is the proxy of Shariah commercial bank and sharia business unit financing quality. The samples in this study are all sharia commercial banks and sharia business units listed on the Financial Services Authority OJK during the period 2015 2017. The methodology used in this research is descriptive and quantitative analysis with multiple regression method through Ordinary Least Square approach. The result of the research stated that in Sharia commercial bank CAR has negative influence to NPF, BOPO, financing yield and USD exchange rate positively affect NPF, while inflation does not affect NPF. While in the syariah business unit, CAR has negative effect to NPF, BOPO financing yield, inflation and exchange rate have positive effect on non performing financing ratio. |