Efek program rehabilitasi medis terhadap kadar hormon testosteron: Studi pada penyalahguna narkotika laki-laki di Balai Besar Rehabilitasi Narkotika Badan Narkotika Nasional Indonesia, Lido-Bogor 2017 = The effects of medical rehabilitation programs on testosterone levels: A study of male narcotics abusers in The National Narcotics Rehabilitation Center of The National Narcotics Agency of Indonesia, Lido-Bogor 2017.
Simanungkalit, Bona;
Nuning Maria Kiptiyah Masykuri, promotor; Wimple Pangkahila, co-promotor; Asri C. Adisasmita, examiner; Asri C. Adisasmita, co-promotor; Wahyuning Ramelan, examiner; Sudarto Ronoatmodjo, examiner; Sabarinah, examiner; Hartati Kumiadi, examiner; Diah Setia Utami, examiner; Riza Sarasvita, examiner
(Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018)
|
Kadar testosteron pada penyalahguna narkotika lebih kecil 43 dari padalaki-laki yang bukan penyalahguna narkotika, kadar testosteron yang rendahberpotensi menimbulkan masalah fisik, psikis dan sosial.Tujuan penelitian untuk mengetahui perubahan kadar hormon testosteronpada program rehabilitasi medis penyalahguna narkotika di Balai BesarRehabilitasi Badan Narkotika Nasional Indonesia, Lido-Bogor. Desain penelitianini adalah longitudinal dengan analisis GLM-RM Generalized Linear ModelsRepeated Measure.Hasil penelitian adalah program rehabilitasi medis pada penyalahgunanarkotika meningkatkan kadar hormon testosteron tidak dapat dibuktikan. Saranpenelitian ini adalah masih perlu penelitian lanjut dengan membutuhkan waktuyang lebih lama, bukan dilakukan pada awal rehabilitasi dan tidak setiap minggutetapi setiap bulan. Program yang dilakukan lebih bertumpu pada aktifitas fisikyang disesuaikan dengan perilaku agresif dan menyenangkan. Testosterone levels in narcotics abusers are 43 smaller than males whoare not narcotics abusers, low testosterone levels potentially cause physical,psychological and social problems.The purpose of this research is to know the changing of testosterone levelin medical rehabilitation program of narcotics abuser in Central RehabilitationAgency of National Narcotics Board of Indonesia, Lido-Bogor. The design of thisstudy is longitudinal with GLM-RM Generalized Linear Models RepeatedMeasure analysis.The results of study for medical rehabilitation programs on narcoticsabusers raise the testosterone levels was not proven. This study result is suggestfor the future research needed more longer time, not start from the beginning ofrehabilitation and also not every week examination but every month. The programis based on more physical activity suitable to aggressive behavior and more fun. |
D2444-Bona Simanungkalit.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | D2444 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 124 pages: illustration ; 28 cm + appendix. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D2444 | 07-21-969425091 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20477839 |