Masculinity construct: comparison of Roald Dahl s novel and film adaptation of fantastic Mr. Fox = Konstruksi maskulinitas: perbandingan novel dan adaptasi film karya Roald Dahl berjudul Fantastic Mr. Fox
Mauliddhia Cinta Kyrana;
Dhita Hapsarani, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018)
|
Fantastic Mr. Fox adalah novel karya Roald Dahl, menceritakan kisah tentang Mr. Fox yang menyelamatkan keluarganya dan binatang-binatang lain dari ancaman para peternak. Novel ini diadaptasi menjadi sebuah film oleh Wes Anderson dengan versi Fantastic Mr. Fox yang berbeda. Artikel ini akan mengulas isu-isu maskulinitas yang ditampilkan pada novel dan adaptasi film Fantastic Mr. Fox lebih dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana maskulinitas direpresentasikan dan dibentuk melalui kedua karya. Dahl memperlihatkan maskulinitas dominan melalui karakter Mr. Fox, sedangkan Anderson menunjukkan gambaran maskulinitas yang lebih beragam melalui karakter-karakter pada film, seperti Mr. Fox, Ash, dan Kristofferson.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisis isi, serta konsep-konsep maskulinitas dari Connell, Hofstede, dan Kimmel sebagai landasan teori. Temuan utama dalam penelitian ini dapat dilihat melalui gambaran stereotip gender yang terbentuk pada konstruksi maskulinitas yang berbeda. Bentuk-bentuk maskulinitas diperlihatkan melalui perkembangan karakter dan plot pada adaptasi film yang dibandingkan dengan novel. Selanjutnya, ditemukan juga negosiasi maskulinitas dominan dalam adaptasi film. Fantastic Mr. Fox is originally a novel by Roald Dahl, telling the story of Mr. Fox who tries to save his family and community from the farmers rsquo; threat. This book was adapted by Wes Anderson into a film, offering a different version of Fantastic Mr. Fox. This article will further explore masculinity issues presented in both the novel and film adaptation of Fantastic Mr. Fox. The objective of this research is to disclose the manner in which masculinity is represented and constructed through both works. Dahl displays dominant masculinity through the character Mr. Fox, while Anderson presents a more diverse portrayal of masculinity through the characters of Mr. Fox, Ash, and Kristofferson.This study uses qualitative research and content analysis as its research methods, and concepts of masculinity from Connell, Hofstede, and Kimmel as the theoretical framework. The main finding of this research can be seen through the portrayal of constructed gender stereotypes which centralizes on different types of the construction of masculinity. The constructions are presented through the development of characters and plot in the film adaptation compared to the novel. Furthermore, there is negotiation of the dominant masculinity in the film adaptation. |
MK-Mauliddhia Cinta Kyrana.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | eng |
Sumber Pengatalogan : | LibUI eng rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 23 pages |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 10-18-620089517 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20478972 |