Supply chain financing (SCF) merupakan bagian dari layanan trade facility yang diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan likuiditas sambil mengoptimalkan modal kerja. Saat ini, perbankan membangun solusi SCF berbasis layanan digital yang dikenal sebagai digital platform Financial Supply Chain Management (FSCM). Studi kasus pada penelitian ini akan menggunakan Bank X sebagai objek studi kasus, dimana Bank X merupakan salah satu Bank BUMN Indonesia. Digital platform FSCM telah dibangun oleh Bank X sejak tahun 2014, yang mana pengembangan platform tersebut dilakukan melalui kerjasama fee sharing dengan pihak ketiga. Seiring dengan peningkatan penggunaan platform FSCM, terdapat permasalahan peningkatan biaya yang besar sebagai akibat meningkatnya financing bank. Hal tersebut dikarenakan melalui mekanisme fee sharing, maka besarnya cost ditentukan dari besarnya financing yang terjadi melalui platform. Untuk itu, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai metode yang seharusnya digunakan oleh perbankan dalam mengembangkan digital platform-nya, dalam hal ini digital platform FSCM. Berbagai hal yang harus dianalisis antara lain dilihat dari sisi biaya, manfaat, dan risiko, dengan menggunakan analisis cost dan benefit melalui perhitungan cash flow projection, mengukur besarnya Return on investment (ROI), Payback period (PP), Net present value (NPV), dan Profitability index (PI). Perbandingan cost and benefit akan dilakukan atas tiga alternatif metode pengembangan digital platform, yaitu metode fee sharing, metode out sourcing, dan in sourcing. Supply chain financing (SCF) is part of the trade facility service which is expected to help companies to obtain liquidity while optimizing working capital. Currently, banks are building a digital services-based of SCF solution, known as the Financial Supply Chain Management (FSCM) digital platform. The purpose of this research is to know the costs and benefits comparison of FSCM digital platform development on 3 (three) different platform development methods : Software as a System (SaaS), Purchasing System (Out-Sourcing), and In house development (In-Sourcing). This research combines literature study and company observations. The literature study is obtained through books, journals, thesis, and also several websites related to cost and benefit analysis studies. The company observation will use one of the biggest BUMN Bank in Indonesia as the case study object. This findings can be used as reference for banking to determine which digital platform development method is more suitable with their preferences. |