:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Penggunaan antibiotik profilaksis dosis tunggal pada laparoscopic living donor nephrectomy: sebuah uji klinis tersamar acak ganda = Single dose prophylaxis antibiotic in laparoscopic living donor nephrectomy: a double blind randomized controlled trial study

Andry Giovanny; Irfan Wahyudi, supervisor; Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, supervisor; Chaidir Arif Mochtar, supervisor; Arry Rodjani, supervisor; Nur Rasyid, supervisor (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

Penggunaan antibiotik secara benar telah menjadi perhatian dunia medis dikarenakan meningkatnya kejadian resistensi antibiotik. Prosedur standar penggunaan antibiotik profilaksis telah banyak diterapkan dalam prosedur bedah urologi, namun penggunaan obat antibiotik secara berkepanjangan setelah prosedur bedah urologi belum banyak dipelajari, terutama pada tindakan bedah urologi dengan kriteria bedah tercemar sepertilaparoscopy living donor nephrectomy(LLDN). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aspek efisiensi dan keaman dari penggunaan antibiotik profilaksis dosis tunggal pada tindakan pembedahan LLDN di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Penelitian in merupakan studi klinis acak tersamar ganda yang dilakukan pada April 2015 hingga Agustus 2015 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Lima puluh pasien  pada penelitian ini dibagi menjadi 2 kelompok, dimana kelompok penelitian pertama dibagi mendapatkan 1 g cefoperazone dosis tunggal sebagai antibiotik profilaksis, sedangkan pada kelompok kedua diberikan 1g cefoperazone dosis tunggal yang kemudian dilanjutkan dengan dosis 2 kali sehari selama 3 hari. Angka kejadian infeksi pasca operasi dan faktor yang mempengaruhinya dibandingkan antara kedua kelompok percobaan. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada variabel umur, jenis kelamin, body mass index, jumlah leukosit dan hemoglobin pre operatif, durasi operasi, jumlah perdarahan intraoperatif maupun durasi perawatan pasien di rumah sakit antara kedua kelompok percobaan ini. Pada pengamatan hari pertama pasca operasi, pada kedua kelompok percobaan terdapat peningkatan jumlah leukosit: 15.540/ml (9.660/mL – 22.450/mL) pada kelompok dosis tunggal, dan 16.110/mL (9.440 /mL - 21.770/mL) pada kelompok dengan pemberian antibiotik selama 3 hari (P=0,466, 95% CI -2.453 to 1.141). Pada kelompok pasien dengan pemberian antibiotik profilaksis saja, didapatkan 1 pasien (4%) dengan gejala infeksi sistemik, sedangkan pada kelompok penelitian lainnya tidak didapatkan kejadian ini (P= 0,312). Dari penelitian ini kami menyimpulkan bahwa penggunaan antiobiotik dosis tunggal sebagai terapi profilaksis pada LLDN merupakan terapi yang aman dan efektif.

Proper antibiotic use has been on the world concern due to the increase ofantibiotic resistant. Standardized techniques and prophylactic antibiotics are widely used in urologic surgeries, but the prolonged administration of antibiotic after an operation has not been fully studied, especially clean contaminated surgery such as laparoscopy living donor nephrectomy (LLDN). This study was aimed to evaluate efficacy and safety of single dose prophilaxis antibiotic in laparoscopic live donor nephrectomy operation in Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. This study was a double blind randomized controlled trial conductedfrom April 2015 to August 2015 in Cipto Mangunkusumo Hospital. The single dose group were given 1 g cefoperazone as prophylactic antibiotics while the 3 days group were also given cefoperazone before surgery and continued twice daily for three days. The incidence of post-operative infection and contributing factor were compared between the two groups. Fifty patients participated in our study divided equally into two groups. There was no participant failed to comprehend to the study, counted as drop out. There were no significant differences in age, gender, body mass index, pre-operative leucocyte and hemoglobin value, duration of surgery, intraoperative bleeding and length of stay between the two groups. At the follow up 1stday after surgery both groups showed elevated level of leucocyte, 15.540/ml (9.660/mL – 22.450/mL) in the single dose group and 16.110/mL (9.440 /mL – 21.770/mL) in the 3 days group. (P=0,466, 95% CI -2.453 to 1.141). There was only 1 patient in the single dose prophylaxis group (4%) with systemic infection sign, compared to no patient in the other group (P= 0,312). Single-dose prophylactic antibiotic is safe and as effective in the management oflaparoscopic living donor nephrectomy.

 File Digital: 1

Shelf
 SP-andry giovanny.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : SP-PDF
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
Program Studi :
Bahasa : eng
Sumber Pengatalogan : LibUI eng rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : x, 14 pages : illustration ; 28 cm. + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
SP-PDF 16-19-381376839 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20481154