ABSTRACT Pendahuluan: Penilaian klinis preoperatif atau radiologis yang tidak tepat pada nodi lymphoidei axillares dapat berujung pada perburukan kondisi keganasan payudara karena penanganan yang tidak adekuat. Untuk melakukan tindakan pembedahan, seorang ahli bedah harus mengetahui topografi dan ukuran normal nodi lymphoidei axillares, sehingga pengangkatan nodi dilakukan pada nodi dengan ukuran di atas normal sebagai tanda penyebaran keganasan. Pengetahuan tersebut dapat dicapai salah satunya dengan metode pembelajaran diseksi anatomis kadaverik. Namun, karena literatur mengenai diseksi anatomis dan ukuran nodi lymphoidei axillares belum ada, maka dilakukan sebuah studi kadaverik untuk mendapatkan pengetahuan tersebut. Metode: Dilakukan sebuah penelitian deskriptif observasional pada empat buah kadaver (dua kadaver pria dan dua kadaver wanita) di Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UniversitasIndonesia. Langkah-langkah diseksi anatomis disusun dan diimplementasikan untuk menemukan lokasi dan jumlah nodi lymphoidei axillares. Pengukuran panjang nodi dilakukan dengan menggunakan jangka sorong. Hasil dirata-rata dan disajikan dalamtabel mean, standar deviasi, dan error bar. Hasil: Studi ini berhasil menyusun prosedur diseksi anatomis untuk mengidentifikasi nodi ly seluruh kelompok mengkonfirmasi ukuran nodi kurang dari 5 mm, kecuali nodi centrales yang memiliki ukuran rata-rata lebih besar, yaitu 12,08 mm. Kesimpulan: Prosedur diseksi anatomis yang disusun pada studi ini dapat digunakan untuk mempelajari topografi nodi lymphoidei axillares. Ukuran panjang rata-rata nodi lymphoidei axillares adalah kurang dari 5 mm, kecuali nodi centrales. ABSTRACT Introduction: Inadequate preoperative or radiological clinical assessment of lymphoidei axillares can lead to worsening of breast malignancy conditions due to inadequate treatment. To perform surgery, a surgeon must know the topography and normal size of lymph node lymphoidei axillares, so that the removal of nodules is done on nodies of above normal size as a sign of spreading malignancy. This knowledge can be achieved, one of them by cadaveric anatomical dissection learning methods. However, because there is no literature on anatomical dissection and lymph node size of axillares, a cadaveric study was carried out to obtain this knowledge. Method: An observational descriptive study was conducted on four cadavers (two male and two female cadavers) at the Anatomy Laboratory of the Faculty of Medicine, University of Indonesia, at the University Health Sciences Building Indonesia. Anatomical dissection steps are arranged and implemented to find the location and number of lymph node lymphillide. Nodi length measurement is done by using calipers. Results are averaged and presented in Mean tables, standard deviations, and error bars. Results: This study succeeded in developing an anatomical dissection procedure to identify nodi ly throughout the group confirming that the size of the nodi was less than 5 mm, except for the central nodi which had an average size of greater than 12.08 mm. Conclusion: The anatomical dissection procedure compiled in this study can be used to study the topography of lymphoid lymphocide. The average length of the lymphoidei axillary nodi is less than 5 mm, except for the centrales nodi. |