ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengampunan dan persepsi dukungan sosial, serta interaksi keduanya dapat memprediksi keparahan gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada korban kekerasan dalam hubungan romantis oleh pasangan atau intimate personal violence (IPV). Sebanyak 58 individu berusia minimal 18 tahun, pernah menjadi korban IPV, serta sudah keluar dari hubungan yang penuh kekerasan diminta untuk mengisi kuesioner. Hasil analisis metode regresi berganda menunjukkan bahwa meskipun tidak terdapat interaksi diantara keduanya (β = -0,104, F (5,52) = 6,106, p < 0,05), namun pengampunan (β = -0,355, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) dan persepsi dukungan sosial (β = - 0,326, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) secara signifikan memengaruhi gejala PTSD (R2 = 0,370, p < 0,05). Dengan demikian, pengampunan dan persepsi dukungan sosial yang tinggi pada korban IPV dapat memprediksi rendahnya gejala PTSD. Temuan ini dapat dimanfaatkan sebagai landasan perancangan intevensi pascatrauma yang berfokus pada pengampunan dan persepsi dukungan sosial bagi korban IPV. ABSTRACT This study aims to analyze how forgiveness and perceived social support, and the interactions between both can predict the severity of Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) symptoms in intimate personal violence (IPV) victims. A total of 58 samples aged at least 18-year old, who had a history of IPV and no longer involved in the abusive relationship were asked to fill questionnaires. Using multiple regression analysis method, the result shows that even there is no interactions between both (β = -0,104, F (5,52) = 6,106, p < 0,05), forgiveness (β = -0,355, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) along with perceived social support (β = -0,326, F (5,52) = 6,106, p < 0,05) significantly predicts PTSD symptoms (R2 = 0,370, p < 0,05). In conclusion, high level of forgiveness and perceived social support can predict low severity of PTSD symptoms. This finding may prove useful in designing post-traumatic intervention methods that focuses on forgiveness and perceived social support for IPV survivors. |