:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Komunitas Kelas Menengah Sebagai Cultural Intermediaries Dalam Tren Olahraga Lari di Perkotaan = Middle Class Communities as Cultural Intermediaries in Running Trend in Urban Areas

Armita Rahardini; Raphaella Dewantari Dwianto, supervisor; Yosef Hilarius Timu Pera, examiner; Ricardi S. Adnan, examiner; Nanu Sundjojo, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

Penelitian kualitatif ini menjelaskan bagaimana komunitas lari kelas menengah berperan sebagai cultural intermediaries yang mempopulerkan olahraga lari sebagai gaya hidup berdasarkan analisis dimensi framing, expertise serta impact. Komunitas IndoRunners menjadi komunitas lari kelas menengah urban yang pertama kali melakukan framing yang meredefinisi olahraga lari dari sekedar olahraga mudah dan murah untuk menjaga kesehatan menjadi olahraga yang mempunyai nilai lebih yang relevan dengan karakter kelas menengah urban. Para pendiri komunitas lari memiliki keahlian (expertise) personal dan profesional yang berperan dalam kesuksesan mereka membentuk dan mengkomunikasikan framing, mereka juga mengakumulasi cultural capital yang menghasilkan legitimasi sebagai ahli di dunia lari rekreasi. Dampaknya (impact), olahraga lari sebagai gaya hidup mampu menampilkan karakter masyarakat urban modern yang menegaskan keanggotaan kelas menengah bahkan dijadikan identitas sosial oleh para penghobi lari sehingga keterikatan dengan olahraga lari menjadi semakin kuat. Komunitas lari kelas menengah urban ini berperan sebagai cultural intermediaries dalam konteks perkembangan media sosial karena praktek produksi dan konsumsi visual di media sosial sangat berperan dalam redefinisi olahraga lari sebagai gaya hidup.

This qualitative research explains how middle-class running communities act as cultural intermediaries who popularize running as lifestyles based on the analysis of three dimensions: framing, expertise and impact. The IndoRunners has become the first urban middle class running community to do framing that redefines running from an easy and inexpensive sport to maintain health to a sport that has added values which is relevant to the character of the urban middle class. The founders of the community have the personal and professional expertise which play a role in their success in forming and communicating their framing. They also accumulate cultural capital that results in the legitimacy as an expert in the world of recreational running. The impact is, running as a lifestyle is able to display the character of modern urban society which confirms the middle class membership. It is even used as social identity by running enthusiasts so that their attachment to running becomes stronger. These urban middle class running communities act as cultural intermediaries in the context of the development of social media because the practice of visual production and consumption on social media plays a major role in the redefinition of running as a lifestyle.

 File Digital: 1

Shelf
 T51887-Armita Rahardini.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T51887
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xii, 165 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T51887 15-19-361121549 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20481825