Perbandingan efek penggunaan CPP-ACP yang mengandung propolis dan tanpa propolis terhadap jumlah streptococcus mutans anak usia 7-9 tahun di SDN Cipinang Besar Utara 09 Pagi Jakarta Timur = Comparison of the effects of using CPP-ACP paste with and without propolis on streptococcus mutans count in children aged 7-9 years old at SDN Cipinang Besar Utara 09 Pagi Jakarta Timur
Kevin Setijono;
(Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018)
|
Latar Belakang : Penggunaan CPP-ACP secara kombinasi bersamaan dengan agen antibakterial propolis masih belum banyak diteliti dan dikembangkan. Tujuan : Membandingkan efikasi penggunaan CPP-ACP yang mengandung propolis dan tanpa propolis terhadap jumlah Streptococcus mutans pada anak usia 7-9 tahun. Metode : Subjek penelitian adalah 32 anak yang dibagi menjadi dua kelompok. Kedua kelompok melakukan pengambilan data awal (baseline) pada variabel jumlah S. mutans dan indeks plak, kemudian dilakukan pengolesan pasta tiap hari selama 4 minggu, dan dilakukan pengambilan data akhir setelahnya. Hasil : Terdapat penurunan bermakna pada jumlah S. mutans dan indeks plak dari masing-masing kelompok perlakuan (p<0.05). Namun tidak terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara penurunan jumlah Streptococcus mutans dan indeks plak dari kedua kelompok yang dibandingkan. Kesimpulan : CPP-ACP yang mengandung propolis tidak terbukti lebih baik dari CPP-ACP tanpa propolis dalam penurunan jumlah Streptococcus mutans, namun berpotensi untuk dijadikan alternatif sebagai agen remineralisasi gigi. Background : The use of CPP-ACP in combination with antibacterial agent propolis still hasnt been researched and developed much yet. Objective : To know the difference in Streptococcus mutans count on subjects teeth, before and after applied with CPP-ACP with and without propolis. Methods : The subject of the experiment are 32 grade school children aged 7-9 which divided into 2 groups, would have their baseline data taken on Streptococcus mutans count and plaque index, have their teeth applied with both CPP-ACP paste, with and without propolis for 4 weeks, then would have their data taken again. Results : After 4 weeks, there is a significant decrease in Streptococcus mutans count and plaque index for both groups (p<0.05). However, there is no significant difference in the decrease between the two groups. Conclusion : CPP-ACP with propolis is not proven to be better than CPP-ACP alone in terms of reducing Streptococcus mutans count on children aged 7-9 years old, but it could be used as an alternative remineralizing agent. |
S-Pdf-Kevin Setijono.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 81 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-21-420857386 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20481987 |