Praktik cultural translation dalam penciptaan fanfiction idol K-pop sebagai suatu bentuk free-fan labor = Cultural translation practice in the creation of K-pop idol fanfiction as a form of free-fan labor
Ghassani Shabrina Prabowo;
([Publisher not identified]
, 2018)
|
ABSTRAK Aktivitas penggemar tidak lagi hanya sebatas mengkonsumsi produk budaya populer saja. Pada kenyataannya, penggemar juga menciptakan produknya sendiri, seperti yang dilakukan oleh penggemar K-Pop dengan menciptakan produk bernama fanfiction idol K-Pop. Tulisan ini berfokus kepada aktivitas yang dilakukan oleh penggemar K-Pop dalam proses menciptakan fanfiction idol K-Pop. Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini menunjukkan bahwa penggemar K-Pop melakukan cultural translation untuk menciptakan fanfiction idol K-Pop. Penciptaan fanfiction idol K-Pop lalu dilihat sebagai mediated-fan practice, karena tanpa media aktivitas ini tidak dapat berlangsung. Penelitian ini juga menemukan bahwa aktivitas penggemar K-Pop dalam menciptakan fanfiction idol K-Pop tersebut dapat dilihat sebagai suatu bentuk free labor dan fan labor, dimana penggemar K-Pop tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah bentuk labor sebab mereka tidak mendapat kompensasi dari segi ekonomi, namun secara tidak langsung menguntungkan pihak-pihak kapital. ABSTRACT Fan activities are no longer limited to the consumption of popular culture products. In fact, fans also create their own products, like those K-pop fans do by created a product called K-Pop idol fanfiction. This research focuses on the activities carried out by K-Pop fans in the process of creating K-Pop idol fanfiction. The method used in this research is ethnography. The result of the study shows that K-Pop fans doing a cultural translation in creating K-Pop idol fanfiction. The creation of K-Pop idol fanfiction idol was then seen as mediated-fan practice, because without media, this activity cannot be held. This research also found that K-Pop fans activity in creating those K-Pop idol fanfiction can be seen as a free labor and fan labor, where the K-Pop fans are not aware that what they are doing is a form of 'labor' because they did not get compensation in terms of any economy, but indirectly they give profit to the capital parties. |
S-Pdf-Ghassani Shabrina Prabowo.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2018 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 125 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-20-607435739 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20482004 |