:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Perancangan ruang hijau penunjang kawasan industri Karawang = The design of green space in supporting Karawang industrial area

Alia Zata Izzati Shodiqi; Ayomi Dita Rarasati, supervisor; Mohammed Ali Berawi, examiner; Rosmariani Arifuddin, examiner (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Karawang yang dahulu dikenal sebagai lumbung padi nasional kian beralih menjadi kawasan industri yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek, jaringan Jalan Raya Lintas Pulau Jawa, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Bandar Udara Internasional Kertajati, dan Pelabuhan Patimban. Keterbatasan lahan yang tersedia untuk pembangunan fasilitas fisik dan infrastruktur menyebabkan pengalihan lahan non-terbangun, termasuk ruang hijau, menjadi lahan terbangun secara masif di Kabupaten Karawang. Hal ini menimbulkan dampak negatif pada lingkungan yang secara langsung dapat dirasakan manusia, salah satunya adalah terjadinya urban heat island (UHI) atau pulau bahang perkotaan. UHI merupakan perbedaan suhu udara antara kawasan perkotaan dan pedesaan yang memengaruhi kesehatan, kenyamanan, biaya penggunaan energi, kualitas udara, jarak pandang, ketersediaan dan kualitas air bersih, layanan ekologis, rekreasi, dan kualitas hidup manusia. Selain itu, aktivitas industri menyebabkan pencemaran udara, bau, dan kebisingan yang dapat membahayakan kesehatan manusia, khususnya pada saluran pernapasan. Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang (2018), selama tahun 2017, penyakit utama yang dialami masyarakat Kabupaten Karawang adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan jumlah pengidap sebanyak 173.953 orang. Penyakit ISPA sendiri bisa timbul akibat terhirupnya polutan-polutan hasil aktivitas industri. Oleh sebab itu, peneliti akan merencanakan pembangunan infrastruktur berbasir ruang hijau di kawasan industri Karawang. Dengan adanya ruang hijau, diharapkan dapat mengurangi urban heat effect di kawasan ini dengan mengurangi total emisi CO2. Selain itu, dengan meningkatkan kontak antara manusia dengan alam (ruang hijau), dapat meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis seseorang yang berhubungan erat dengan kesejahteraan. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi literatur tentang bagaimana konsep ruang hijau yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di kawasan industri Karawang. Penelitian menghasilkan bahwa konsep infrastruktur yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di kawasan industri Karawang adalah dengan menanam vegetasi yang dapat menyerap polutan secara efektif, seperti pohon dadap kuning, flamboyant, trembesi, lolipop kuning, nusa indah merah, bougenvil ungu, azalea, dan koleus. Selain itu, perlu disediakan tempat sampah dan toilet agar sanitasi ruang hijau lebih terkendali. Lebih lanjut, untuk meningkatkan kesehatan fisik masyarakat, perlu diadakan sarana olahraga seperti jogging track, lapangan futsal, dan alat gym. Sedangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan industri Karawang adalah dengan penyediaan kios (food stall) agar masyarakat sekitar dapat berdagang dan mengutamakan penjual adalah mereka yang menjual produk-produk unggulan yang dimiliki Kecamatan Klari, seperti pepes jambal, sate maranggi, ikan paray, dan kerupuk cikur. Selain itu, untuk mendukung kesenian yang ada, RTH bisa digunakan sebagai tempat latihan kearifan budaya setempat, seperti wayang golek. Dengan begitu, Taman Industri Karawang bisa menjadi objek wisata  yang akan menimbulkan atraksi yang dapat membuat kawasan di sekitarnya ikut berkembang. Setelah itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui lokasi mana yang paling sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada untuk dijadikan ruang hijau. Kemudian peneliti melakukan survei kuesioner terhadap penduduk yang tinggal di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Dari kuesioner tersebut, didapatkan bahwa masyarakat Kecamatan Klari setuju bila dalam ruang hijau terdapat kolam artifisial, air mancur, area bermain khusus anak, papan nama pada pohon, lintasan lari, lapangan multifungsi, instalasi alat gym, tanah lapang, dan lahan yang cukup untuk parkir mobil dan motor. Namun, masyarakat tidak setuju dengan adanya taman komunitas di ruang hijau. 

Karawang, formerly known as the national rice barn, is increasingly turning into an industrial area with facilities such as the Jakarta-Cikampek Toll Road, Jabodetabek Light Rail Transit (LRT), the Trans-Java Highway network, the Jakarta-Bandung Fast Train, Kertajati International Airport, and Patimban Port. The limited land available for the construction of physical facilities and infrastructure that led to the transfer of non-built land, including green space, became a massive building area in Karawang Regency. This has a negative impact on the environment that can be felt by humans, which is urban heat island (UHI). UHI is one of the main factors between urban and rural areas that affects health and comfort, energy use costs, water quality, visibility, clean air quality needs, ecological services, recreation, and the quality of human life. In addition, industrial activities cause water pollution, odors, and health problems that can endanger humans, especially in the respiratory tract. Based on the Karawang Regency Central Bureau of Statistics (2018) report, during 2017, the main disease experienced by the Karawang with 173,953 sufferers is ARI, which can arise from the inhalation of pollutants from industrial activities. Therefore, the researcher will plan the construction of green space-based infrastructure in the Karawang industrial area. With the existence of green space, it is expected to reduce the urban heat effect by reducing the total CO2 emissions. In addition, increasing contact between humans and nature (green space) can improve physical and psychological health related to well-being.This research began with studying literatures on the concept of green space that can improve the health and well-being of people in the Karawang industrial area. The use of effective pollutant-absorber vegetations is believed as an effective way, such as yellow dadap, flamboyant, trembesi, yellow lollipops, beautiful red deer, purple bougainvillea, azaleas, and coleus. In addition, it is necessary to provide trash bins and toilets so that green spaces sanitation is more controlled. Furthermore, to improve public health, the procurement of sports facilities such as jogging tracks, futsal courts, and gym equipment is needed. Meanwhile, to improve the welfare of the community in Karawang industrial areas, providing kiosks (food stalls) is aimed so that the surrounding communities can trade and prioritize sellers who sell superior products in the Klari District, such as pepes jambal, maranggi satay, paray fish, and cikur crackers. In addition, to support the existing local art, the green space can be used as a place to practice local cultural wisdom, such as puppet shows. That way, this green space can become a tourist attraction that will attract interest that can make the surrounding area grow. After that, the research about which location is best-suited the criteria needed for becoming a green space is done. Then the researcher conducted a survey of the population living in the Klari District, Karawang Regency. From the questionnaire, the Klari District community agreed that if there is an artificial pool, a fountain, a playground for children, vegetation name on the tree, a running track, multifunctional sports field, sports equipment installation, terrain, and enough parking space for cars and motorbikes. However, the community does not agree with the existence of community parks in green spaces.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Pdf-Alia Zata Izzati Shodiqi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 273 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-21-663529867 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20482114