:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Amakusa Shiro : martir pemberontakan Shimabara (1637-1638) = Amakusa Shiro : the martyr of Shimabara s rebellion (1637-1638)

Glen Valentino; Endah Hayuni Wulandari, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

ABSTRAK
Penelitian yang menggunakan metode pustaka ini membahas tentang pengaruh aspek martir Katolik dalam Pemberontakan Shimabara (1637-1638) di Semenanjung Shimabara. Pemberontakan ini dipicu oleh ketidaksukaan bakufu era Tokugawa terhadap masuknya agama Katolik yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi Jepang saat itu. Agama Katolik dianggap dapat menggangu kesetiaan warga Jepang terhadap pemerintahan bakufu. Bakufu dan pengikutnya kemudian melakukan persekusi terhadap penganut ajaran Katolik hingga sampai ke Semenanjung Shimabara. Pemberontakan yang terjadi di Shimabara tersebut dipicu oleh mark-up harga tanah yang ditetapkan oleh daimyo Shimabara guna membangun kastel Shimabara sesuai dengan keinginan Bakufu Tokugawa. Seperti diketahui Bakufu Tokugawa meinginkan untuk membangun satu provinsi, satu kastel. Sebelum pemberontakan terjadi, warga Amakusa dan Shimabara menunjuk seorang anak remaja Katolik bernama Amakusa Shiro yang kisah hidupnya bagai legenda sebagai pemimpin pemberontakan. Pemberontakan Shimabara memakan hingga puluhan ribu korban, dari pihak bakufu maupun pemberontak hingga akhirnya baku hantam tersebut dimenangkan oleh bakufu. Amakusa Shiro bersama para pemberontak penganut ajaran Katolik berjuang untuk mempertahankan kepercayaan Katolik mereka hingga titik darah penghabisan. akhirnya Amakusa Shiro dan pengikutnya gugur di Kastel Hara sebagai seorang martir.

ABSTRACT
This research uses library study method to discuss the influence of Catholic s martyrdom in the Shimabara Rebellion (1637-1638) at the Shimabara Peninsula. This rebellion was triggered by the dislike of the Tokugawa era against the entry of Catholicism which was deemed incompatible with Japan s conditions at that time. Catholicism is considered to be able to disrupt the loyalty of Japanese citizens towards the Bakufu government. Bakufu and his followers persecuted Catholics as far as Shimabara Peninsula. The rebellion that took place in Shimabara was triggered by a mark-up of land taxes set by the Shimabara daimyo to build Shimabara castle in accordance with the wishes of the Tokugawa Bakufu. As is known, the Tokugawa Bakufu wanted to build one province, one castle. Before the rebellion occurred, residents of Amakusa and Shimabara appointed a Catholic teenage boy named Amakusa Shiro whose life story was like a legend as the leader of the rebellion. The Shimabara rebellion took up thousands of victims, from the Bakufu and the rebels, until finally the fight was won by Bakufu. Amakusa Shiro along with Catholic adherents struggled to maintain their Catholic beliefs until the last drop of blood. finally Amakusa Shiro and his followers died at Hara Castle as martyrs.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Glen Valentino.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 32 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-Pdf 10-19-023326289 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20482871