Kolaborasi disiplin ilmu manajemen risiko dan audit internal dipercaya dapat memperkuat praktik pengelolaan risiko dalam memenuhi harapan pemangku kepentingan. Penelitian ini akan menyelidiki seberapa baik keterlekatan manajemen risiko lintas unit bisnis di perusahaan minyak dan gas XYZ Ltd., dalam memastikan pembukuan cost recovery sudah sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Berawal dari temuan audit berulang periode 2014-2016 dengan subyek biaya remunerasi ekspatriat, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menekankan bahwa jika temuan tersebut terus berulang maka ada kemungkinan perusahaan terpapar risiko sanksi hukuman pidana. Kerangka COSO 2 akan menjadi kerangka pemikiran untuk menentukan risk treatment bersama dengan konsep pengaruh sense giving. Penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan vertical yaitu penjualan ide baru dilengkapi dengan instrumen manajemen risiko mampu menarik kesadaran HR agar koordinasi dalam mengelola temuan audit berada pada pemahaman yang sama. Pengaruh secara horizontal juga digunakan untuk mengelola informasi lintas unit dalam menciptakan panduan yang komprehensif atas pembukuan biaya remunerasi ekspatriat. Selain itu, dengan KRI dan Heat Map menjadi fitur tambahan yang meningkatkan kriteria dan kualitas informasi pada laporan audit kepada manajemen, maka pengambilan keputusan menjadi lebih efektif. Hasil penelitian ini berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang bagaimana kombinasi konsep sense giving dan instrumen manajemen risiko membantu perusahaan dalam mengelola temuan audit berulang.
Collaboration on risk management and internal audit disciplines is believed to strengthen risk management practices in meeting stakeholder expectations. This study will investigate how well the risk management is embedded within cross-business units in XYZ Ltd. oil and gas company in ensuring the bookkeeping of cost recovery align with the government regulations. Starting from 2014-2016 repetitive audit findings on expatriate remuneration costs, the supreme auditor stressed that if these findings continue to recur, there is risk exposure of being criminalized. COSO 2 will be the framework for determining risk treatment along with the influence concept of sense giving. This study shows that vertical approach of selling new ideas equipped with risk management tools can attract HR awareness to enable coordination in managing audit findings at the same perception level. Horizontal influences are also used to manage information cross boundaries when creating a comprehensive bookkeeping guide of expatriate remuneration costs. With KRI and Heat Map being additional features that improve the criteria and quality of information on audit reports to management, decision making become more effective. The results contribute to our understanding of how the combination of sense giving concept and risk management tools assist company in mitigating repetitive audit findings. |