Pembingkaian ulang masalah radiasi krisis nuklir Fukushima pasca bencana 3.11 dalam novel Chikurin Shouja karya Gen'yu Sokyu = Gen'yu Sokyu's Chikurin Shouja (re-framing Fukushima nuclear crisis and radiation problem post 3.11 disaster)
Tutut Dwi Destyaning Tyas;
Susy Ong, supervisor; Kurniawaty Iskandar, examiner; Kazuko Budiman, examiner; M. Mossadeq Bahri, examiner
(Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019)
|
ABSTRAK Higashi Nihon Daishinsai yang melanda Jepang pada 11 Maret 2011 merupakan gabungan bencana alam gempa bumi dan tsunami serta bencana akibat kesalahan manusia, yaitu kecelakaan reaktor nuklir Pembangkit Tenaga Listrik Fukushima Daiichi. Di tengah kondisi pasca bencana yang minim fasilitas, masyarakat juga diresahkan oleh ancaman radiasi yang diakibatkan oleh kecelakaan nuklir.Keadaan pasca bencana tersebut menginspirasi penulis-penulis Jepang untuk memberikan dukungan moral melalui karya sastra. Karya sastra tersebut diantaranya puisi, teater film, kumpulan cerita pendek, novel dan lain sebagainya. Karya-karya yang mengangkat tema Bencana 3.11 kemudian dikenal dengan genre baru, yaitu Sastra Pasca Bencana (Shinsaigo Bungaku). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Sosiologi Sastra serta konsep Sastra Pasca Bencana untuk menganalisis masalah radiasi yang tercermin dalam novel Chikurin Shouja.Hasil penelitian menunjukkan adanya pembingkaian ulang terhadap gambaran keadaan pasca bencana dari media dan karya-karya yang muncul tepat setelah bencana. Pembingkaian ulang tersebut terlihat dari persepsi dan sikap tokoh yang berbeda dengan tokoh dalam karya Sastra Pasca Bencana terdahulu. ABSTRACTHigashi Nihon Daishinsai which hit Japan on March 11, 2011 (3.11 Disaster) was a triplefold disaster of both natural disasters (earthquakes and tsunamis) and human eror disaster (Fukushima Daiichi Power Plant nuclear accident). Beside the material losses public was also troubled by the threat of radiation caused by the nuclear accident reactor at the Fukushima Daiichi nuclear power plant.The post-disaster situation inspired Japanese writers to provide moral support through literary work. These literary works include poetry, movie, theater, short stories, novels and etc. Those work know known as post-disaster literature (Shinsaigo Bungaku). This study uses qualitative methods with a sociological approach and post-disaster literary concepts to analyze how the radiation problems reflected in Chikurin Shouja.The results of this study indicate a re-framing description of post-disaster conditions from previous literary works. The re-framing can be seen from the radiation perceptions showed by characters in Chikurin Shouja and characters in the previous post-disaster literary works. |
T52439-Tutut Dwi Destyaning Tyas.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T52439 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 112 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T52439 | 15-19-792231992 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20482878 |