ABSTRAK The Health Social Security Agency (BPJS kesehatan) is one of the governments efforts to provide quality healthcare for the people. To guarantee its quality and maintain efficiency, a tiered referral system is used. However, there were many problems in its implementation. One of the ways to investigate is to evaluate the non-specialist outpatient referrals (RRNS). Therefore, in March-July 2018, this research was performed in order to analyze whether the system was implemented at Beji and Depok Jaya Health Center. The method used was the qualitative research method, with primary data from in-depth interviews and secondary data from documents. It was discovered that both Centers had optimal RRNS ratios (0%). This was because the doctors at both Centers has provided referrals as indicated and there was feedback on the RRNS total. The civil servant (PNS) doctors at both centers were experienced and skillful, but the number of doctors was insufficient compared to their workload. The non-PNS doctors also were not sufficiently trained. Other problems include insufficient equipment and medication provision.ABSTRAK Badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) kesehatan adalah salah satu upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi rakyatnya. Untuk menjamin kualitas pelayanan yang diberikan sekaligus menjaga efisiensi, maka diterapkan sistem rujukan berjenjang. Tetapi ini mengalami berbagai permasalahan dalam penerapannya. Untuk melihat apa permasalahannya dapat dilihat dari rasio rujukan rawat jalan non-spesialistik (RRNS). Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis apakah sistem tersebut berjalan di Puskesmas Beji dan Puskesmas Depok Jaya pada bulan Maret-Juli 2018. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan data primer berupa wawancara mendalam dan data sekunder berupa telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Puskesmas Beji dan Puskesmas Depok Jaya memiliki rasio RRNS yang optimal (0%). Hal ini disebabkan karena dokter di kedua puskesmas memberikan rujukan sesuai indikasi dan terdapat feedback mengenai capaian RRNS. Selain itu, dokter PNS di Puskesmas Beji dan Puskesmas Depok Jaya merupakan dokter yang cukup berpengalaman dan terampil, walaupun jumlah dokter di kedua Puskesmas tidak sesuai dengan beban kerjanya. Dokter non PNS juga belum menerima pelatihan yang memadai. Selain itu, peralatan yang tersedia masih kurang lengkap. Obat di kedua puskesmas cukup lengkap namun terkadang terjadi kekosongan obat. |