ABSTRAK Salah satu gangguan kejiwaan yang paling parah adalah skizofrenia.Penderita skizofrenia biasanya menarik diri dari masyarakat dan realita, merekahidup dalam fantasinya sendiri yang dipenuhi delusi dan halusinasi (Davison &Neale, 1998). Menurut Long (1995), penderita skizofrenia mengalami gangguandi banyak area, seperti pada persepsi, pikiran dan atensi, tingkah laku motorik,emosi dan fungsinya dalam hidup.Long (1995) menyatakan bahwa schizoprhenia meliputi perubahan padakemampuan dan kepribadian sehingga biasanya keluarga dan teman-temannyamenyadari bahwa orang terseb-jt berbeda dari biasanya. Keberadaan seorangpenderita skizofrenia dalam keluarga dapat menyebabkan masalah finansial,mempengaruhi kehidupan sosial dan pekerjaan anggota keluarga lainnya, sertamasalah emosional terutama pada saat penderita tersebut relapse (Gottesman,1991). Adanya anak yang bermasalah dalam keluarga akan menyebabkanseorang ibu akan menjadi lebih posesif, over control, restriktif dan intrusive(Page, 1971). Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenaiproses dan bentuk coping ibu yang memiliki anak penderita skizofrenia.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulandata yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Penelitiandilakukan terhadap tiga orang ibu yang memiliki anak penderita skizofrenia yangsaat ini tinggal di Jakarta. Kriteria anak tersebut telah didiagnosa oleh dokter ataupsikiater, jenis kelamin tidak dibatasi, berusia antara 20 - 40 tahun dan masihberada sibawah pengawasan ahli.Dari hasil penelitian teriihat bahwa ketiga ibu tersebut mengalami streskarena memiliki anak penderita skizofrenia. Keadaan yang dialami ketiga ibumenimbulkan masalah-masalah, seperti kekhawatiran terhadap perubahan diridan perilaku, serta masa depan anak dan masalah biaya perawatan. Selain ituterdapat masala-masalah lain yang dialami ibu-ibu tersebut. Qua orang subyektidak mendapatkan dukungan penuh dari suaminya, sedangkan suami salahseorang subyek pernah menderita penyakit yang cukup parah dan cucu yangdirawatnya mengalami gangguan motorik. Ketiga Ibu tersebut berusahamenemukan coping yang tepat untuk menghadapl keadaan yang dialamlnya.Strategi coping tersebut antara lain adalah accepting responsibility, emotionfocusedbehavioral coping, escape-avoidance, emotion-focused cognitive coping,planful problem solving, positive reappraisal, problem-focused behaworal coping,seeking social support, dan self control. Temuan lain dalam penelitian Inl adalah pengamh ayah terhadapperkembangan psikologis anak, pentingnya infomnasi mengenai skizofrenia bag!keluarga penderita dan juga seluruh masyarakat, dan juga pengaruh lingkungansebagai pemicu timbulnya skizofrenia. Selain itu diketahui bahwa obat-obatanterlarang juga dapat menjadi salah pemicu berkembangnya skizofrenia. Hal lainadalah bahwa dukungan pasangan pada penderita skizofrenia yang sudahmenikah mempengaruhi perkembangan psikologis dan keutuhan rumah tanggapenderita.Beberapa saran praktis yang didapat dari penelitian ini adalahpengenalan dan pemasyarakatan skizofrenia di masyarakat agar masyarakatlebih memahami dan tidak berpandangan negatif terhadap penderita itu sendiridan keluarganya. Juga diharapkan keluarganya tidak menutup diri dan malukarena keadaan penderita, sehingga perkembangan keadaan penderita dapatmenjadi lebih baik dan kembali bersosialisasi dengan masyarakat. |