ABSTRAK Setiap manusia memerlukan disiplin diri dalam menjalani kehidupannyasehan-hari. Disiplin diri ini perlu ditanamkan sejak masa kanak-kanak oleh orangtua sebagai lingkungan pertama yang dikenal oleh seorang anak.Orang tua dapat menerapkan pendidikan disiplin dengan cara yangberbeda-beda. Hal ini tergantung pada kepribadian, sejarah perkembangan, belief;pengetahuan, dan gender orang tua. Dhinjau dari sejarah perkembangan, orang tuamemiliki kecenderungan untuk menerapkan pendidikan disiplin yang samadengan yang mereka terima dari or^g tua mereka. Apabila orang tua mengalamikekerasan dalam penerapan disiplin, maka terdapat kemungkinan hal tersebutteijadi lagi di masa kini. Inilah yang disebut the cycle of child abuse (Tynkrrbell,2001). Bagaimanapun juga, lingkaran kekerasan ini masih berupa kemungkinanyang dapat dicegah.Sehubungan dengan penerapan pendidikan disiplin, penulis bermaksudmeneliti bentuk penerapan disiplin yang dilaksanakan oleh orang tua yangmemiliki pengalaman kekerasan di masa kecilnya. Untuk membantu mendapatkangambaran mengenai hal tersebut, penulis juga meneliti hal yang membantu orangtua^ menghentikan lingkaran kekerasan, proses pemilihan strategj penerapandisiplin, dan latar belakang pemilihan strategi trasebut.Guna mendapatkan dasar pengetahuan yang kuat dalam penelitian ini,penulis menyertakan penjelasan mengenai kekerasan pada anak {child abuse) dan^bat jangka pendek serta panjang. Selain itu, penulis juga menyertakan definisidisiplin (Turner & Helms, 1995; Martin dan Colbert, 1997; Papalia dan Olds,1995), teori mengenai strategi penerapannya (Nelsen, 1996), dan hal-hal yangmempengaruhi penerapan strategi tersebut (Martin & Colbert, 1997).Dalam pelaksanaannya, penulis menggunakan pendekatan kualitatifdengan melakukan wawancara dan observasi untuk memperoleh data. Penulismendapatkan data dari tiga orang partisipan dengan karakteristik memilikipengalaman kekerasan di masa kecil (kecuali kekerasan seksual) dan memilikianak berusia 2 hingga 5 tahun. Data tiap partisipan dianalisis terlebih dahulusecara mendalam, baru kemudian dilanjutkan dengan analisis secara keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa pendidikandisiplin diterapkan melalui dua strategi, yaitu strictness dan positive discipline.Persiapan penerapan strategi tersebut dimulai dengan tumbuhnya kesadaran akankekurangan pada pendidikan disiplin yang diterapkan oleh orang tua mereka.Bertolak dari haJ tersebut, partisipan mencoba menemukan strategi yang lebihbaik untuk diterapkan kepada anak-anak mereka tanpa mengulangi the cycle ofchild abuse. Para partisipan berhasil memutuskan the cycle of child abuse melaluibimbingan rohani, dukungan dari pasangan, dan perolehan insight dari dalam dirisendiri,Adapun hal yang dijadikan bahan pertimbangan untuk menerapkan suatustrategi disiplin adalah apabila strategi tersebut tidak menggunakan kekerasandalam memberikan instruksi kepada anak, menyiapkan anak dalam menghadapitantangan hidup di masa mendatang, mampu menyampaikan maksud partisipankepada anaknya secara jelas, sesuai dengan karakteristik anak yang diyakinipartisipan, dan mampu membantu membina hubungan yang baik dengan anak. |