Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap karakteristik rumah tangga miskin di Kota Tangerang selama periode 2011 – 2014. Penelitian ini menerapkan pendekatan tren kemiskinan dan menggunakan probit model untuk mengidentifikasi status kemiskinan rumah tangga: tetap miskin, dan tidak menjadi miskin. Mengamati data cross section Basis Data Terpadu (BDT) hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2011 dan update data tersebut yang dilakukan oleh Bappeda Kota Tangerang melalui Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Tahun 2014 yang meliputi 61.683 rumah tangga miskin yang tersebar di 13 kecamatan. Penelitian ini menemukan bahwa 19,34% dari rumah tangga miskin tergolong miskin (tetap miskin di 2014), sementara 80,66% dari rumah tangga miskin di 2011 tidak menjadi miskin di 2014. Dari hasil penelitian menegaskan bahwa faktor penting dari dinamika kemiskinan di Kota Tangerang adalah jenis kelamin, usia, kepala rumah tangga yang wafat, sektor pekerjaan, status kedudukan kepala rumah tangga dalam pekerjaan, lokasi kecamatan, aset fisik, akses air minum, akses listrik, akses fasilitas buang air besar, kepesertaan KB, jumlah anggota rumah tangga, dan status kesejahteraan keluarga.
This study aims to examine the determine factors that influence to characteristics of poor households in the Tangerang City during the period 2011 - 2014. This study applies the spell approaches of poverty trends and use probit models to identify household poverty status: still poor, and not to be poor. Viewing cross section Basis Data Terpadu (BDT) resulted from Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) In 2011 and update the data is carried out by Bappeda Kota Tangerang through Tim Koordinasi Pengentasan Kemiskinan Daerah (TKPKD) in 2014 covering 61.683 poor households spread in 13 districts. This study found that 19.34% of poor households classified as poor (still poor in 2014), while 80.66% of poor households in 2011 did not become poor in 2014. From the research confirms that an important factor of the dynamics of poverty in the City Tangerang are gender, age, household heads who died, the employment sector, the status of the position of head of the household work, sub-district locations, physical assets, access to drinking water, access to electricity, access to facilities defecate, membership KB, the number of household members, and family welfare status. |