:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Sistem demokrasi Yaman sebelum tergulingnya Ali Abdullah Saleh (2007-2011) = Democracy system in Yaman before the overthrown of Ali Abdullah Saleh (2005-2011)

Sendi Maulana Agusti; Suranta, supervisor (Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018)

 Abstrak

ABSTRAK
Pemberontakan di Yaman merupakan fenomena yang unik dalam rekap sejarah revolusi Timur Tengah, meskipun pada pola dan alur pemberontakan tersebut mempunyai kesamaan dengan apa yang terjadi di Tunisia dan Mesir, kondisi sosio-politik yang menjadi latarbelakang menghasilkan kejadian berbeda. Selain itu, pra-kondisi perpecahan Yaman yang sangat penuh dengan nuansa kesukuan dan afiliasi kuat rezim berkuasa dan militer membuat nuansa pemberontakan yang berbeda. Banyak orang mungkin akan melihat penggulingan Saleh sebagai manifestasi dari demokratisasi Yaman. Namun, apakah hal tersebut benar terjadi? Apakah penggulingan rezim selalu menjadi barometer dari demokratisasi? Dalam menjawab pertanyaan tersebut, penulis berpendapat bahwa Yaman gagal dalam membangun demokrasi yang sesungguhnya, karena salah satu fitur utama dari demokrasi adalah meredam pertumpahan darah, namun tidak demikian dengan Yaman yang gagal dalam mengimplementasikan fitur utama tersebut. Untuk sampai pada kesimpulan tersebut penulis menggunakan pendekatan teori politik Samuel Huntington. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu melalui pendekatan fenomenologi Schutz untuk membangun konstruksi makna dari kejadian sebelum penggulingan Saleh dari 2007-2011.

ABSTRACT
Rebellion in Yemen is a unique phenomenon in the recap of the history of the Middle East revolution. Although at first glance the pattern and flow of the rebellion can be said to be similar to what happened in Tunisia and Egypt, the socio-political conditions underlying it produce different events, so that they must be viewed and addressed differently. In addition, the pre-conditions of the Yemeni split with nuansa tribal nuances and the regime s strong affiliation with it and the military made different nuances of the rebellion. Many people might see the overthrow of Saleh as a manifestation of Yemen s democratization. However, is that right? Is the overthrow of the regime always a reflection of democratization? In answering this question, the author argues that Yemen failed in the development of real democracy because the main feature of democracy was to reduce the bloodshed. To arrive at this conclusion the author uses Samuel Huntington s political theory approach. The method used is a qualitative method, namely through the Schutz phenomenology approach to construct the meaning construction of Saleh s pre-overthrow from 2007-2011.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Sendi Maulana Agusti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 21 pages : illustration ; 28 cm
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-Pdf 10-19-114782732 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20486688