:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pola interaksi para pihak dalam perumusan masterplan ruang terbuka hijau di Provinsi DKI Jakarta = Pattern of stakeholder interaction in formulation green open space masterplan in Jakarta

Retno Setiowati; Hasibuan, Hayati Sari, supervisor; Raldi Artono Koestoer, supervisor; Oswar Muadzin Mungkasa, examiner (Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Pertambahan penduduk dan pembangunan yang pesat di Jakarta menyebabkan berkurangnya jumlah RTH di perkotaan. RTH adalah elemen keberlanjutan sebuah kawasan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis luas dan sebaran RTH, perencanaan dan implementasi kegiatan RTH, dan pola interaksi para pihak. Dari hasil penelitian menggunakan SIG disimpulkan bahwa luasan RTH tahun 2011 sebesar 3.816,34 ha (5,84%) dan menurun sebesar 342,40 ha pada tahun 2018 menjadi 3.473,94 ha (5,31%). Penurunan luasan RTH terbesar pada zona jalur hijau sebesar 255,11 ha. Sebaran RTH menyebar di lima kota administrasi namun belum merata dengan luasan terbesar di Jakarta Timur sebesar 1.350,52 ha.
Perencanaan dan implementasi kegiatan pengelolaan RTH belum memadai dikarenakan belum adanya Masterplan RTH dan faktor politis. Anggaran kegiatan pengelolaan RTH terbesar tahun 2018 dan terendah tahun 2017. Penyerapan anggaran kegiatan pengelolaan RTH terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 34,30% dan tertinggi pada tahun 2018 sebesar 93,16%. Berdasarkan analisis Actor Network Theory (ANT), aktor kunci dalam perumusan Masterplan RTH adalah Gubernur, Dinas Kehutanan, dan Bappeda.

Population growth and rapid development in Jakarta have caused a reduction in the amount of Green Open Space (GOS) in urban areas. Open green space is an element of sustainability for an urban area. The aim of this study is to analyze the extent and distribution of GOS, planning and implementation of GOS programmes, and the interaction between the actor. The results of this study using Geographic Information System (GIS), it can be concluded that the area of GOS in 2011 was 3,816.34 ha (5,84%) and decreased 342,40 ha in 2018 to 3,473.94 ha (5.31%). The largest decrease in the area of GOS occurred in the green line zone (255.11 ha). The distributin of GOS spreads in five administrative cities, with the largest area being in the East Jakarta (1,350.52 ha).
Planning and implementation for GOS management activities is inadequate because there is no GOS Masterplan and political factors. The largest budget for GOS management occurs in 2018 and the lowest in 2017.The lowest budget absorption of GOS management activities in 2014 was 34.30% and the highest in 2018 was 93.16%. Based on Actor Network Theory (ANTs) analysis, the key actors in the formulation of the GOS Masterplan are Governor, Forest Agency, and Planning Agency.

 File Digital: 1

Shelf
 T52649-Retno Setiowati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T52649
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxiv, 389 pages : illustration ; 28 cm + appendix,
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T52649 15-21-988057898 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20487687