Faktor-faktor determinan social well-being (studi di DKI Jakarta) = Determinant factors of social well-being (study in DKI Jakarta)
Ruzaki Hamda;
Iwan Gardono Sudjatmiko, supervisor
([Publisher not identified]
, 2019)
|
Studi mengenai ukuran kondisi hidup telah banyak berkembang beberapa dekade ini. Social well-being menjadi ukuran dari kualitas hidup seseorang dalam konteks karakteristik sosial tempat tinggalnya. Studi terdahulu menyebutkan bahwa terdapat faktor struktural dan kultural yang mempengaruhi social well-being. Dengan menggunakan data-set Survey Kebahagiaan dan Kesejahteraan Tahun 2017 oleh Konsorsium Studi SWB, studi ini berupaya menjembatani gap kedua studi tersebut dengan menguji beberapa variabel independen sebagai determinan dari Social Well-Being yaitu stratifikasi, gender discrimination, dan religious capital. Kebaruan lain yang ditawarkan dalam studi ini adalah melihat perbedaan kondisi sosial well being berdasarkan generasi baby boomers, generasi X, Y, dan Z. Hasil studi ini menunjukkan bahwa dalam konteks DKI Jakarta religious capital merupakan variabel yang paling berpengaruh, diikuti dengan variabel gender discrimination. Sementara yang paling lemah pengaruhnya adalah variabel stratifikasi. Pengaruh variabel religious capital lebih kuat di generasi baby boomers dibanding generasi lainnya. Sementara dua variabel lainnya lebih kuat di generasi Z. The study of life measurement has been developed over the decades. Social well-being has become a measurement that quantifies people quality of life-based on the social character of their community. The previous study shows that structural and cultural factors affect social well-being. By using the International Comparative Surveys on Lifestyle and Values (ICSLV) data set provided by SWB Study Consortium, this study strives to connect the gap of that study withexamining several independent variables as determinant factors of social well-being such as stratification, gender discrimination, and religious capital. Social well-being conditions in conceptual of generations as another novelty of this study. The findings show that religious capital affects social well-being more than the others and then followed by gender discrimination. Contrary to those conditions, stratification shows weak correlation. Religious capital more effects in Baby Boomers generation, and the others more effectively in Generation Z. |
MK-Ruzaki_hamda-makalah_non-seminar-unknown-full_text-.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 90 pages : illustration ; 28 cm + appenix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-21-23003897 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20488461 |