ABSTRAK Latar belakang: Perkembangan terkini dalam pelayanan pasien luka bakar telah menurunkan angka mortalitas serta lamanya perawatan pasien di rumah sakit. Oleh karenanya, angka kesintasan pasien bukan lagi tolok ukur hasil akhir yang memadai, akan tetapi penilaian kualitas hidup telah menjadi aspek yang lebih utama. Burn Specific Health Scale Brief (BSHS-B) merupakan instrumen yang banyak digunakan dan divalidasi di banyak pusat pelayanan luka bakar dalam rangka evaluasi kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untu dapat menghasilkan sebuah instrumen yang telah terstandarisasi sebagai metode untu evaluasi kualitas hidup paskapelayanan luka bakar di Indonesia.Metode: Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap: tahap penerjemahan dan tahap validasi. BSHS-B akan diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan standar yang berlaku. Setelah didapatkan terjemahan yang telah disepakati, terjemahan ini akan digunakan pada uji coba validasi linguistik serta evaluasi validitas dan reliabilitas. Tahap validasi ini melibatkan 30 pasien luka bakar yang berbahasa Indonesia, yang mengisi Form BSHS-B versi bahasa Indonesia dan Short Form-36 (SF-36) versi bahasa Indonesia. Entri data dan analisis statistik dilakukan menggunakan program Statistical Package for Social Sciences versi 25.0 untuk Windows.Hasil: Hasil Cronbach's alpha untuk versi Bahasa Indonesia BSHS-B adalah 0.852. Dengan didapatkan korelasi signifikan (Spearman's rho: 0,325-0,782) dalam analisis validasi criterion antara BSHS-B dengan SF-36 menunjukkan hasil yang sesuai dengan arah diharapkan yaitu korelasi positif. Domain fungsi berhubungan secara signifikan dengan aspek vitalitas dari SF-36, sedangkan Domain aspek kulit memiliki korelasi kuat dengan aspek kesehatan umum, kesehatan mental serta vitalitas. Domain afek dan hubungan memiliki korelasi sangat bermakna dengan aspek kesehatan umum, kesehatan mental dan aspek vitalitas, dan yang terakhir aspek pekerjaan berkorelasi siginifikan dengan aspek fungsi fisik, nyeri badan, kesehatan umum, vitalitas dan fungsi sosial dari SF-36.Kesimpulan: Terjemahan bahasa Indonesia dari BSHS-B telah menunjukkan konsistensi internal dan validitas criterion yang memuaskan, yang sangat mendukung serta dianjurkan untuk diaplikasikan dalam praktik klinis secara rutin serta dalam penelitian internasional. ABSTRACT Background: Recent advancement in care of burned patients, many aspects have improved over the years. Decreased mortality and decreased length of hospital stay, have been truly outstanding and amazing. Therefore, survival is no longer a sufficient outcome measure, but quality of life (QOL) measurements are of prime importance. The Burn Specific Health Scale Brief (BSHS-B) is the most commonly used instrument used to evaluate burn survivors' quality of life (QOL). This study aims to provide a standardized instrument for an evaluation method of after-burn care quality of life in Indonesia.Methods: The study was conducted in two steps: translation and validation. The Burn Specific Health Scale-Brief (BSHS-B) translated from the English version into Bahasa Indonesia, carried out according to accepted standards. The first step of the process requires two forward translations of the English version of the questionnaire into Bahasa Indonesia by two certified translator and the scond step was to translate the reconciled Bahasa Indonesia version back into English. Once the translation has been reviewed, the preliminary translation will undergo linguistic validation, a pilot-testing. In order to test the validity and reliability of the Bahasa Indonesia version of the BSHS-B, 30 burn survivors Bahasa Indonesia speakers completed the BSHS-B and SF-36. Data entry and statistical analysis will be performed using the Statistical Package for Social Sciences version 25.0.Results: The overall Cronbach's alpha value for the Bahasa Indonesia scale was 0.852. Significant correlations (Spearman's rho: 0,325-0,782) between the Bahasa Indonesia BSHS-B and the criterion measure, the SF-36, were in the expected direction. The function domain was significantly associated with the vitality aspects of SF-36, while the skin involvement domains correlated with the general health, mental health, and vitality. The affect and relationship domains significantly correlated with the general health, mental health, and vitality aspects, and lastly work domain correlates significantly with physical function, body pain, general health, vitality, and social function aspects of SF-36.Conclusion: The Bahasa Indonesia translation of BSHS-B has shown satisfactory internal consistency and criterion validity, supporting its application in routine clinical practice as well as in international studies. |