Evaluasi media breakpoint of attention sebagai countermeasure computer vision syndrome = Breakpoint of attention media evaluation as countermeasure for computer vision syndrome
Pande Bagus Widyantara;
Maya Arlini Puspasari, supervisor; Boy Nurtjahyo Moch., examiner; Erlinda Muslim, examiner; Billy Muhamad Iqbal, examiner; Amalia Suzianti, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019)
|
Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan permasalahan kompleks pada mata dan daya penglihatan terkait dengan penggunaan komputer. Penurunan frekuensi kedipan sebesar 60% saat penggunaan komputer meningkatkan risiko mata kering dan gejala- gejala lain terkait CVS. Di perlukan intervensi ergonomi sebagai strategi preventif risiko CVS, salah satunya adalah media breakpoint of attention yang dapat memicu timbulnya kedipan yang teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi media breakpoint of attention dalam bentuk visual (yang diwakili dengan aplikasi blink-blink) dan audio (yang diwakili dengan aplikasi metronome) sebagai countermeasure CVS. Pengambilan data dilakukan menggunakan eye-tracker kepada 30 orang dengan metode pengukuran yang digunakan adalah frekuensi kedipan keseluruhan, frekuensi kedipan yang terindikasi lelah (durasi kedipan > 500 ms) dan kuesioner keluhan mata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi blink-blink lebih unggul dibanding metronome dalam meningkatkan frekuensi kedipan secara keseluruhan, mengurangi frekuensi kedipan yang terindikasi lelah serta berdasarkan nilai subjektif keluhan mata. Computer Vision Syndrome (CVS) is a complex problem in the eyes and vision that is related to computer use. A 60% reduction in the frequency of blinking during computer use increases the risk of dry eyes and other symptoms related to CVS. There is need from ergonomics intervention as a CVS risk preventive strategy, one of them is a media breakpoint of attention that can trigger the appearance of regular blinks. This study aims to evaluate the media breakpoint of attention in visual form (which is represented by blink-blink application) and audio (which is represented by metronome application) as a CVS countermeasure. Data retrieval is done using an eye-tracker to 30 people with the measurement method used is the overall blink rate, the frequency of blink duration that is indicated to be fatigue (duration of blinking > 500 ms) and eye complaints questionnaire. The results of this study indicate that the blink-blink application is statistically better than metronome in increasing the overall blink frequency, reducing the frequency of blinking which is indicated to be fatigue and from subjective value of eye complaints. |
S-Pande Bagus Widyantara.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource (rdacarries) |
Deskripsi Fisik : | xiv, 50 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-84480690 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20490181 |