Alzheimer’s disease dapat dianggap sebagai sebuah bencana. Penyakit ini merenggut memori dari kehidupan seseoarang, yang merupakan suatu hal yang penting bagi kesejahteraan dan identitasnya. Di tengah hilangnya memori, ada beberapa kemampuan yang tidak akan hilang bahkan hingga tahap terakhir dari Alzheimer’s: hardwired abilities atau kemampuan bawaan. Kemampuan ini terdiri dari reaksi terhadap sentuhan, landmark untuk mencari jalan, perasaan terhadap alam, pengertian terhadap musik dan karya seni serta raut wajah. Isyarat dan petunjuk yang disediakan oleh lingkungan dapat diterima oleh otak manusia melalui indera penciuman, penglihatan, pendengaran, peraba, dan pengecap, memungkinkan orang tersebut dapat memperoleh kembali beberapa memorinya. Lingkungan rumah nantinya akan memungkinkan mereka untuk hidup dengan mandiri dan memperoleh martabat mereka kembali, dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan konstan dari pengasuh maupun orang lain. Alzheimer’s disease can be considered as a disaster. It takes memories – which is important for well-being and identity of a man – out of people’s lives. Amid memory loss, there is still some abilities that will not be diminished over time even until the latest stage of Alzheimer’s – hardwired abilities. They consist of reacting to touch, landmark for wayfinding, feelings about green and trees, understanding music and art, and facial expression. These abilities can be integrated into the built environment, providing a chance for them to live as everyone else, even after the diagnosis. Cues and clues that are given by the environment can be received by human brain through smell, sight, hearing, touch, and taste, allowing the person to retrieve some memories back. The home environment will later allow them to live independently and regain their dignity, doing daily activities without constant help from caregivers and others. |