ABSTRAK Stigma terhadap eks-Warga Binaan Pemasyarakatan (eks-WBP) melahirkan permasalahan diskriminasi, salah satunya diskriminasi di ranah kerja. Studi baseline dengan pendekatan exploratory sequential mixed-method design yang melibatkan diskusi kelompok terpumpun (n=5) dan wawancara (n=22), serta survei (n=113) menunjukkan bahwa risiko terjadinya pengulangan tindak kejahatan, masalah kejujuran, dan tanggung jawab menjadi faktor-faktor penghambat penerimaan terhadap eks-WBP. Sedangkan, pengalaman melakukan kontak dengan eks-WBP menjadi faktor pendorong penerimaan terhadap eks-WBP sebagai pekerja. Dengan merujuk pada Contact Hypothesis, penelitian ini melihat lebih jauh penggunaan electronic contact (e-contact), sebagai salah satu bentuk kontak tidak langsung dalam teori tersebut, untuk menurunkan stigma. Sehingga, penerimaan terhadap eks-WBP pada pemberi kerja dapat meningkat. Studi quasi-experimental within subject design dilakukan selama 5 (lima) dengan cara memberikan kesempatan kepada pemberi kerja untuk mengenal para kandidat pekerja eks-WBP secara virtual dalam situs web pencarian pekerja rangkul.org. Hasilnya, e-contact terbukti secara signifikan menurunkan stigma dan meningkatkan penerimaan yang ditunjukkan dengan perubahan positif pada survei pre dan post intervensi. Lebih jauh, respons perilaku penerimaan yang nyata hanya ditunjukkan oleh 2 dari 24 partisipan. Hasil ini menunjukkan bahwa contact yang didesain dalam penelitian ini hanya berhasil mendorong perubahan sampai pada respons kognitif dan afektif, namun tidak sampai pada respons perilaku.
Stigma towards ex-prisoners raises issues of discrimination, one of which is discrimination in the workplace. Baseline study with exploratory sequential mixed-method design involved focus group discussion (n=5), in-depth interview (n=22), and survey (n=113) shows that risk of re-offending, untrustworthy, and irresponsible come as employer barriers in hiring ex-prisoner while interpersonal contact encourage it. Referring to Contact Hypothesis, current study examines the use of electronic contact (e-contact) as form of indirect contact to reduce stigma and increase ex-prisoners employent within employers. Five days quasi-experimental study conducted by letting employers to get to know ex-prisoners as employee candidates in employee finder website rangkul.org as virtual sphere. By pre and post survey, result shows that e-contact significantly reduce stigma and increase employment. In addition, act response (overt behavior) only showed by 2 of 24 participants. These results indicate that e-contact designed in this study is only effective to drive bahavioral changing into a cogntive and affective responses, not to an act response. |