ABSTRAK Di Indonesia, salah satu penyebab tingginya biaya BBM adalah adanya tindak pencuriandan penyelewengan BBM yang sering kali terjadi di tengah lautan. Hal ini bisa terjadikarena pada saat di tengah lautan, segala kegiatan kapal tersebut tidak bisa dipantau olehpusat operasional manajemen kapal. Selain upaya hukum, upaya pengawasan kapalmelalui teknologi terbaru juga terus dilakukan, salah satunya adalah teknologi VesselMonitoring System (VMS) berbasis Machine to machine (M2M). Perkembanganteknologi VMS dan telemetri telah memungkinkan pengawasan kondisi mesin danpemakaian BBM kapal yang sedang berlayar secara online dan real time. Denganmenambah perangkat pengukuran pemakaian bahan bakar tersebut, diharapkanmeningkatkan kecepatan koordinasi dan penanganan di lapangan saat terjadiketidakwajaran pemakaian BBM. Kecepatan dalam mengetahui adanya ketidakwajaranini sangat penting, karena proses pencurian minyak sering kali dilakukan dalam waktusingkat. Pencurian minyak dengan modus ilegal tapping di darat hanya memerlukanwaktu 15 menit untuk 2000 liter (2 ton) BBM, sementara di laut diperlukan sekitar 5 jamuntuk memindahkan 12 ton BBM, atau sekitar 2.4 ton per jam untuk sebuah kapal saja.Masalahnya untuk mengetahui ketidakwajaran tersebut masih tergantung pada analisatenaga ahli yang memerlukan waktu yang lama untuk melakukan analisa berbagaiparameter telemetri yang ada. Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini melakukananalisis statistik terhadap data telemetri terutama data pergerakan kapal dan aktivitasmesin untuk menentukan koefisien pergerakan kapal, lalu merancang sistempengklasifikasi kewajaran pemakaian BBM dengan metode Naive Bayes dan LogisticRegression. Metode ini dipilih karena bisa memberikan hasil yang baik untuk prediksidata-data numerik maupun diskrit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa data telemetridari sistem VMS dapat digunakan untuk mendeteksi adanya ketidakwajaran pemakaianBBM. Untuk kebutuhan klasifikasi kewajaran pemakaian BBM pada data telemetri kapal,algoritma pengklasifikasi Naive Bayes memiliki akurasi hingga 92% pada data sampeldan Logistic Regression mampu mendeteksi dengan akurasi hingga 96% pada datasampel. ABSTRACT In Indonesia, one of the causes of high fuel costs is the occurrence of theft and misuse offuel which often occurs in the middle of the ocean. This can happen because when in themiddle of the ocean, all the activities of the ship cannot be monitored by the shipmanagement operational center. In addition to legal efforts, efforts to monitor shipsthrough the latest technology are also being carried out, one of which is the Machine toMachine (M2M) Vessel Monitoring System (VMS) technology. The development ofVMS and telemetry technology has enabled monitoring of engine conditions and fuelconsumption of ships that are sailing online and real time. By adding the fuel consumptionmeasurement device, it is expected to increase the speed of coordination and handling inthe field when there is an irregularity in the use of fuel. Speed in knowing the existenceof this irregularity is very important, because the process of oil theft is often done in ashort time. Theft of oil by illegal tapping on land only takes 15 minutes for 2000 liters (2tons) of fuel, while at sea it takes around 5 hours to move 12 tons of fuel, or around 2.4tons per hour for a ship. The problem is to find out the irregularities that still depend onthe analysis of experts who need a long time to analyze various parameters of existingtelemetry. Based on the above conditions, this study conducted a statistical analysis oftelemetry data, especially ship movement data and machine activity to determine thecoefficient of ship movements, then designed the fuel usage irregularity classificationsystem with the Naive Bayes and Logistics Regression. This method was chosen becauseit can provide good results for predicting numerical and discrete data. The results of thisstudy indicate that telemetry data from the VMS system can be used to detect anyirregularities in using BBM. For the needs of the fairness classification of BBM usage onship telemetry data, the Naive Bayes classification algorithm has an accuracy of up to92% in sample data and Logistic Regression is able to detect with accuracy up to 96% insample data. |