Analisis interseksionalitas pada perempuan miskin India sebagai penghambat efektivitas kebijakan Pre-Conception Pre-Natal Diagnostic Technique 1994 (PCPNDT 1994) (1994-2014) = Intersectionality analysis on indian poor women as an obstacle to achieve optimal implementation of Pre- Conception Pre-Natal Diagnostic Technique 1994 (PCPNDT 1994) Policy (1994-2014)
Siti Hilya Nabila;
Anna Margaretha, supervisor; Nur Iman Subono, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019)
|
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh adanya interseksionalitas pada perempuan miskin India terhadap terhambatnya efektivitas kebijakan anti-kekerasan terhadap perempuan. Meskipun telah direvisi dua kali yaitu tahun 2003 dan 2011, kebijakan Pre- Natal Diagnostic Technique 1994 yang dibuat oleh pemerintah India dalam rangka menghapus praktik sex-selective abortion (SSA) gagal meningkatkan jumlah kelahiran bayi perempuan dalam perhitungan rasio seks saat lahir di India tahun 1994-2014. Penelitian ini berusaha menganalisis penyebab kegagalan tersebut dengan metode kualitatif melalui pengumpulan data sekunder. Tinjauan literatur, data statistik pemerintah dan naskah kebijakan akan dianalisis melalui teori interseksionalitas. Hasil temuan menunjukkan bahwa pengabaian interseksionalitas struktural pada proses pembuatan kebijakan PCPNDT 1994 menyebabkan kebijakan ini tidak efektif dalam menghapus kekerasan terhadap perempuan. This research analyzes the relation between intersectionality on poor women and the effectiveness of anti violence against women policy. Even though it has been revised in 2003 and 2011, Pre Natal Diagnostic Technique Act of 1994 created by the Indian government to abolish the practice of sex-selective abortion SSA failed to increase the number of female birth in sex ratio at birth calculation in Indian. This study attempts to analyze the causes of this failure with qualitative method and secondary data. Analysis of literature review, government statistical data and policy manuscripts through intersectionality theory shows that the neglect of structural intersectionality in the policy making process has made PCPNDT Act of 1994 ineffective in eliminating violence against women. |
S-Siti Hilya Nabila.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | volume |
Deskripsi Fisik : | xv, 99 pages : illustrtaion ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 146-21-930773842 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20490935 |