:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Analisis implementasi kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik subbidang pelayanan kefarmasian tahun 2018 = Analysis implementation of specific allocation grant (DAK) for pharmaceutical services in 2018

Setyanti Indah Lestari; Anhari Achadi, supervisor; Wahyu Sulistiadi, examiner ([Publisher not identified] , 2019)

 Abstrak

ABSTRAK
Kebijakan DAK Fisik Subbidang Pelayanan Kefarmasian bertujuan untuk membantu
daerah dalam pencapaian target prioritas nasional, dalam hal ini mencapai ketersediaan
obat dan vaksin di Puskesmas serta Instalasi Farmasi yang memenuhi standar manajemen
pengelolaan obat. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis implementasi DAK Fisik
Subbidang Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018. Penelitian dilakukan secara mix method,
penelitian kuantitatif dilanjutkan dengan penelitian kualitatif menggunakan kerangka
teori Chemma-Rondinelli. Kuesioner dikumpulkan menggunakan aplikasi online dari 212
Kab/Kota di seluruh Indonesia. Wawancara mendalam dilakukan kepada para pembuat
kebijakan di pusat dan pelaksana DAK di daerah. Hasil penelitian menyatakan bahwa
Implementasi DAK Fisik Subbidang Pelayanan Kefarmasian Tahun 2018 telah berjalan
baik namun masih terkendala dalam kualitas data dukung, penyaluran dan pemanfaatan
DAK, kepatuhan dan ketepatan pelaporan serta realisasi anggaran yang belum optimal.
Pada kondisi lingkungan kebijakan masih terdapat permasalahan pada pelaksanaan
pengadaan obat melalui e-catalog serta aplikasi pelaporan yang kurang fleksibel dan
sering bermasalah. Komunikasi dan koordinasi antar organisasi di daerah serta jejaring
pusat dan daerah masih perlu ditingkatkan. Sosialisasi kebijakan terkait DAK masih
bersifat sektoral. Standarisasi prosedur perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi telah
tersedia. Dukungan Pemda dan Pemerintah terhadap DAK sangat baik. Adanya PMK
terkait penyaluran DAK secara pertahap yang disesuaikan dengan kinerja masih dianggap
menyulitkan daerah. Sebagian besar responden telah memiliki sarana dan prasarana yang
terdapat di Juknis. Untuk itu perlu ditelaah kembali menu yang dapat diadakan melalui
DAK. Alokasi DAK masih dirasa tidak sesuai dengan kebutuhan daerah. Karakteristik
organisasi pelaksana berhubungan signifikan berkekuatan lemah dan berpola positif
dengan kinerja implementasi DAK. Komunikasi internal Dinkes serta komitmen
pelaksana terhadap DAK sangat baik. Namun sebagian besar pelaksana masih merasa
kesulitan melaksanakan DAK. Terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi
lingkungan, hubungan antar organisasi, sumber daya kebijakan serta karakteristik
organisasi pelaksana dalam implementasi DAK Subbidang Pelayanan Kefarmasian
Tahun 2018. Hal yang perlu ditingkatkan adalah kualitas pelaksana melalui pelatihan,
jejaring pusat dan daerah serta perbaikan pengadaan obat melalui sistem e-catalog.

ABSTRACT
Specific Allocation Grant (DAK) for Pharmaceutical Services aims to support districts in
accordance with the national priority targets, in this case achieving the availability of
medicines and vaccine in Puskesmas as well as Pharmaceutical Installations that should
meet the drug management standards. This thesis aims to analyze the implementation of
DAK for Pharmaceutical Services in 2018. This study was a quantitative research
followed by a qualitative research using the framework of the Chemma-Rondinelli
theory. Questionnaires were collected using online applications from 212 districts
throughout Indonesia. In-depth interviews were conducted with policy makers and DAK
implementers. The results of the study state that DAK Implementation for Pharmaceutical
Services in 2018 was performed well but still constrained in the quality of supporting
data, distribution and utilization of DAK, compliance and accuracy of reporting as well as
the budget realization that has not been optimal. In the environmental conditions, there
are some problems in the implementation of drug procurement through e-catalogs and
reporting applications that are not flexible. Communication and coordination between
organizations in the districts are need to be improved. Policy disemination related to
DAK is still sectoral. Standardization of planning, implementation and evaluation
procedures are available. The effectiveness of the central and regional networks still
needs to be improved. The local and central government are supporting DAK. Regulation
related to DAK distribution is considered difficult for the districts. Most of the
respondents were reported already have facilities and infrastructure from DAK. The DAK
allocation is not in accordance with districts needs. The characteristics of implementing
organizations are significantly correlated with positive and weak strength with the DAK
implementation. Internal communication and implementers commitments to DAK are
very good. However, most implementers found that DAK implementation is difficult.
There is a significant correlation between environmental conditions, relationships
between organizations, policy resources and characteristics of implementing
organizations. Things that need to be improved are the quality of the implementers
through training, the network between the central and local goverment and drug
procurement through the e-catalog system.

 File Digital: 1

Shelf
 T53855-Setyanti Indah Lestari.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T53855
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text(rda content)
Tipe Media : unmediated (rda media); computer(rda media)
Tipe Carrier : volume(rda carrier); online resource(rda carrier)
Deskripsi Fisik : xviii, 234 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3.
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T53855 15-21-797990909 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20491404