Penelitian ini merupakan penelitian terjemahan beranotasi. Dalam penelitian ini penulis melakukan terjemahan dua bab dari buku biografi Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia: Dari Tjoe Bou San Sampai Yap Thiam Hien dan memberi anotasi terhadap bagian yang penting dan dirasakan perlu. Tujuan penelitian umum adalah menghasilkan terjemahan yang berhasil dan berterima bagi pembaca bahasa sasaran. Tujuan penelitian khusus dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) menemukan metode yang tepat untuk menerjemahkan teks sumber ini; (2) menemukan teknik penerjemahan yang cocok dan memberikan alasan untuk memilih kesepadanan dalam penerjemahan ini. Dalam menerjemahkan biografi ini, penulis menggunakan metode penerjemahan komunikatif (Newmark, 1988) dan menganggap teori kesepadaan dinamis dari Nida dan Taber (1982) sebagai prinsip utama. Anotasi dibagi menjadi enam kelompok, yaitu: kata bermuatan budaya, frasa yang diterjemahkan ke dalam bentuk idiom bahasa Tionghoa, nama diri, metafora, catakan kaki, dan kalimat. Untuk kata benda khusus yang sudah memiliki aksara Tionghoa yang resmi, penerjemah perlu tetap menggunakannya, buat yang belum ada bisa dapat dipertahankan huruf Latinnya. Nama orang dan nama tempat harus diterjemahkan ke aksara Tionghoa melalui teknik transliterasi. Menerjemahkan sebuah teks dengan baik bukan hanya memerlukan tingkat kemahiran bahasa yang tinggi tetapi juga membutuhkan pengetahuan yang luas. Tesis ini bagi dunia akademis dapat menambah warna pada bidang penerjemahan, terutama dalam penerjemahan bahasa Indonesia-Tionghoa yang belum banyak dipublikasi dan dianalisis sehingga memperkaya komunikasi dan pertukaran budaya antara Indonesia dan Tiongkok.
This research is an annotated translation study. In this study the author conducted a translation of two chapters of the biography named Tokoh Tionghoa & Identitas Indonesia: Dari Tjoe Bou San Sampai Yap Thiam Hien (2010) and gave annotations to important and necessary parts. The general purpose of this research is to produce an successful and acceptable translation for the target language readers. Specific purposes of this research can be described as follows: (1) find the appropriate method to translate this source text; (2) find out proper translation techniques and and provide reasons for choosing equivalence. In translating this biography, the author uses communicative translation (Newmark, 1988) and considers the dynamic equivalence theory of Nida and Taber (1982) as the main principle. Annotations are divided into six groups, namely: culturally charged words, phrases that are translated into Chinese idioms, proper nouns, metaphors, footprints, and sentences. For proper nouns which already have official Chinese translation, the thesis keeps continuing to use them, while for others that do not have equivalence, Latin letters can be maintained. Names of people and place names must be translated into Chinese characters through the transliteration technique. To translate a text successfully, translators need not only a good mastery of languages but also board knowledge. For the academic world, this thesis can add color to the field of translation, especially in translating Indonesian-Chinese which has not been published and analyzed much so as to enrich communication and cultural exchanges between Indonesia and China. |