Ekspresi gender androgini: pemaknaan dan performativitas gender = Androgynous gender expression: gender meaning and performativity
Isaura Putri Maharani;
Pakasi, Diana Teresa, supervisor; Irwan Martua Hidayana, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019)
|
Androgini di Indonesia masih terbilang tabu karena tampilannya yang tidak sesuai dengan ideologi gender yang berlaku. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa gaya androgini tidak sesuai dengan konstruksi maskulinitas dan feminitas di Indonesia, sehingga fenomena androgini di Indonesia masih terbilang baru dan dianggap tabu. Oleh karena itu penelitian ini ingin melihat bagaimana ekspresi androgini ditampilkan oleh kaum muda di Jakarta. Penelitian ini berargumen bahwa androgini dimaknai sebagai gender neutral, yaitu tampilan maskulin atau feminim dengan ekspresi yang tidak terlihat condong ke arah maskulinitas dan feminitas tersebut. Temuan penelitian ini adalah ekspresi gender androgini ditampilkan melalui gaya hidup, kosmetik, dan perilaku. Selain itu ekspresi gender juga ditampilkan secara berlawanan dengan stereotip identitas gendernya untuk menciptakan penampilan yang netral (gender neutral) dan sesuai dengan makna dari penampilan androgini. Dalam prosesnya androgini laki-laki mengalami tekanan sosial berupa perundungan dan pengucilan yang disebabkan oleh ideologi gender yang tertanam di masyarakat, sementara androgini perempuan tidak mendapatkan masalah secara sosial mengenai penampilannya. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Androgyny in Indonesia is still classified as taboo because it is not in accordance with the prevailing gender ideology. Previous studies show that androgyny is not suitable with masculinity and femininity construction in Indonesia, so that androgynous phenomena are still fairly new and considered taboo. Therefore this study wanted to see how androgynous responses were presented by young people in Jakarta. This study shows that androgyny is interpreted as gender neutral, a masculine or feminine appearance with expressions that do not look more in masculine or feminine. The findings of this study is androgyny is expressed through lifestyle, cosmetics, and behavior. In addition, gender expression also fully opposes the stereotype of gender identity to create a neutral appearance and in accordance with the meaning of androgynous appearance. Male androgyny had social pressure into abuse and exclusion caused by gender ideologies involving the community, while female androgyny do not get social problems regarding their making. This study uses qualitative methods by collecting data through in-depth interviews. |
MK-Isaura Putri Maharani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 69 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-Pdf | 10-21-090824708 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20491847 |