Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Kelelahan merupakan risiko paling kritis penyebab dari kecelakaan kerja yang terjadi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat proporsi usia, status gizi (Indeks Masa Tubuh), status kesehatan, masa kerja, jam kerja, waktu istirahat, kebiasaan olahraga, konsumsi kafein, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, kualitas tidur, kepuasan kerja, tuntutan di tempat kerja, kontrol terhadap pekerjaan, dukungan sosial dan stres kerja terhadap kelelahan kerja itu sendiri, serta uji kelelahan secara subjektif dan objektif. Penelitian kelelahan ini dilakukan secara objektif dengan menggunakan alat berupa aplikasi sleep 2 peak dan subjektif dengan kuesioner yang meliputi Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Sleep Hygiene Index untuk melihat higiene tidur dan kuesioner adaptasi dari Copenhagen Psychosocial Questionnaire-III yang menyasar kepada 75 pekerja konstruksi Light Rail Transit (LRT) PT. X, dimana perusahaan ini juga bergerak di bidang konstruksi bangunan dan merupakan jenis pekerjaan baru di PT. X. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Analisis dari penelitian ini secara bivariat diperoleh bahwa ada perbedaan yang signifikan pada uji kelelahan secara subjektif dan kelelahan secara objektif (p=0,000). Serta secara multivariat diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara status kesehatan, kualitas tidur, higiene tidur, kepuasan kerja, tuntutan dalam pekerjaan, kontrol pekerjaan, dukungan sosial dan stres kerja terhadap kelelahan. Construction work is one job that has a high risk of workplace accidents. Fatigue is the most critical risk of the cause of workplace accidents that occur. Therefore this study was conducted to look at the proportion of age, nutritional status (Body Mass Index), health status, working period, working time, rest periods, exercise habits, caffeine consumption, alcohol consumption, smoking habits, sleep quality, job satisfaction, demands in the workplace, job control, social support and work stress on work exhaustion itself, as well as subjective and objective fatigue tests. This fatigue study was conducted objectively by using a tool such as the application of sleep 2 peak and subjective with a questionnaire covering the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), Sleep Hygiene Index to see sleep hygiene and adaptation questionnaires from Copenhagen Psychosocial Questionnaire-III which targets 75 construction workers of Light Rail Transit (LRT) PT. X, where the company is also engaged in building construction and is a new type of work at PT. X. This study uses a cross-sectional study design with a quantitative descriptive approach. The analysis of this study was bivariately obtained that there were significant differences in subjective fatigue and objective fatigue tests (p = 0,000). As well as multivariate, it was found that there was a significant relationship between health status, sleep quality, sleep hygiene, job satisfaction, job demands, job control, social support and work stress on fatigue. |