Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : computer (rdamedia)
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 113 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-23363453 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20491960
 Abstrak
ABSTRAK
Desa Budaya Betawi Setu Babakan (PBB Setu Babakan) merupakan destinasi wisata budaya Betawi yang dikelola oleh Unit Pengelola Wilayah PBB (UPK) Setu Babakan. Masyarakat berpotensi menjadi daya tarik daerah karena nuansa Betawi-nya. UPK PBB Setu Babakan dalam hal ini bertugas mengembangkan potensi masyarakat sekitar bersama organisasi berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan masyarakat yang ada dengan mengelaborasi teori proses pembangunan masyarakat dengan aspek pengembangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivis dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, studi pustaka, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengembangan masyarakat yang terdiri dari empat tahapan yaitu pengorganisasian masyarakat, visioning, perencanaan, serta pelaksanaan dan evaluasi sudah mulai dilaksanakan. Pengorganisasian masyarakat merupakan tahapan yang pelaksanaannya didominasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jakarta sebagai regulator. Visi, perencanaan, serta pelaksanaan dan evaluasi merupakan tahapan pelaksanaan yang diambil alih oleh UPK PBB Setu Babakan sebagai pelaksana teknis di lapangan.
ABSTRACT
Betawi Cultural Village Setu Babakan (PBB Setu Babakan) is a Betawi cultural tourism destination managed by the Setu Babakan UN Regional Management Unit (UPK). The community has the potential to become a regional attraction because of its Betawi nuances. UPK PBB Setu Babakan in this case is tasked with developing the potential of the surrounding community with community-based organizations. This study aims to examine the development of the existing society by elaborating the theory of the community development process with aspects of community development. This study uses a post-positivist approach with data collection through in-depth interviews, literature study, and observation. The results showed that the community development process which consisted of four stages, namely community organizing, visioning, planning, and implementation and evaluation had begun. Community organizing is a stage whose implementation is dominated by the Jakarta City Culture and Tourism Office as the regulator. Vision, planning, implementation and evaluation are the implementation stages taken over by UPK PBB Setu Babakan as the technical implementer in the field.